Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Industri Pariwisata Diminta Tingkatkan Pelayanan

Kompas.com - 18/12/2013, 07:09 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata dipandang sebagai industri andalan Indonesia di masa depan. Untuk itu, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan oleh pelaku industri yang berkaitan langsung dengan wisata.

Hal tersebut dikatakan oleh President Indonesia Travel and Tourism Awards (ITTA) Foundation, Panca Sarungu dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (16/12/2013). Menurut Panca, untuk mengapresiasi para pelaku agar semakin meningkatkan pelayanannya, diberikanlah penghargaan (award) kepada pelaku wisata.

"Banyak perusahaan di Indonesia ataupun personal di belakangnya berkontribusi kepada tourism. Kami lihat melalui ITTA Foundation, industri maupun personal ini harus didukung," ucap Panca.

ITTA Award 2013 merupakan kali ke empat dilaksanakan. Terdapat 125 brand industri wisata yang memperebutkan penghargaan terbagi menjadi 41 kategori. Termasuk di dalamnya hotel, perusahaan penerbangan, perusahaan pelayaran, hingga penyedia jasa perjalanan.

Panca mengatakan, ada 4 tahapan yang dilalui sebelum menentukan si penerima penghargaan. Pertama, yakni mengumpulkan perusahaan pun perorangan yang terkait pariwisata untuk kemudian disesuaikan dengan kategori.

Selanjutnya dilakukan proses pemungutan suara secara online melalui media sosial facebook. "Nominasi tiap kategori kami taruh di facebook. Nanti dilakukan voting lewat facebook. Setiap akun facebook hanya bisa satu kali voting jadi tidak ada yang dobel," kata Panca.

Pemungutan suara melalui media sosial dilakukan selama 15 hari pada bulan Oktober 2013. Tercatat lebih dari 25.000 suara yang masuk untuk memilih. Selanjutnya dilakukan pemungutan suara oleh para juri yang terdiri dari ahli dan tokoh bisnis terkait pariwisata. Sedangkan setelah ketiga tahap selesai, hasil pemungutan suara diteliti keabsahannya dengan bekerjasama oleh Binus Business School. "Setelah dari dewan penasihat (juri) kami kasih datanya ke Binus untuk diteliti," tambah Panca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com