Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Perlu Promosi Bersama

Kompas.com - 22/12/2013, 17:43 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Desa wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta perlu melakukan promosi bersama sebagai penguatan pemasaran karena lebih efektif ketimbang promosi sendiri-sendiri dalam mengenalkan potensi desa wisatanya.

"Para pengelola desa wisata di daerah ini hendaknya memiliki paket promosi bersama sehingga nilai jual desa wisata bisa lebih meningkat. Selain itu melalui promosi bersama akan menghemat biaya," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih di Yogyakarta, Minggu (22/12/2013).

Menurut Widi, untuk itu pengelola desa wisata harus memiliki strategi yang cerdas dalam mempromosikan desa agar wisatawan tertarik mengunjungi dan menginap di desa itu.

"Wisatawan harus memiliki kenangan dan pengalaman hidup di alam perdesaan sehingga nantinya akan dibawa pulang dan diceritakan kepada teman dan keluarga mereka," kata Widi yang yayasannya bergerak dalam studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.

Widi mengatakan, upaya menarik minat wisatawan agar bisa berlama-lama tinggal di desa wisata maka wisatawan selama menginap harus disuguhi atraksi seni dan budaya lokal yang atraktif sekaligus memberi edukasi. "Dengan demikian, desa wisata wisata diharapkan selalu dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri," katanya.

Suguhan atraksi seni dan budaya lokal yang digarap dengan baik diharapkan dapat menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata dan menjadi kenangan bagi mereka. "Dengan menampilkan atraksi seni budaya lokal diharapkan membantu kelangsungan hidup kegiatan berkesenian di desa wisata setempat," katanya.

Widi memaparkan perlu keseriusan untuk mengembangkan dan melestarikan kegiatan seni dan budaya setempat agar mampu menjadi atraksi wisata di desa/kampung wisata.

"Jika atraksi kesenian berkembang, tentu akan menjadi aset bagi desa wisata setempat dan diharapkan sajian atraksi seni budaya lokal tersebut menjadikan obyek wisata tersebut lebih hidup dan diminati wisatawan," tambah Widi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com