Bagi warga, perhelatan yang diikuti tujuh negara peserta dengan menampilkan masing-masing kelompok musisi dan seniman ini, tak hanya memberikan pengalaman pertama di wilayahnya, tetapi juga kebanggaan daerah.
”Saya senang sekali. Sebab, selama ini saya belum pernah melihat musik luar negeri yang tampil langsung di sini,” ujar Mira (19), warga Ke’te Kesu, Minggu.
Mira, yang sehari-hari berdagang cendera mata, mengaku, selain terhibur, dagangannya yang dijual selama festival berlangsung naik dua kali lipat dari hari-hari biasa, bahkan saat memasuki masa liburan sekolah.
Hal senada dikatakan Youhan (38), pengunjung, yang hadir menyaksikan atraksi di panggung Toraja International Festival (TIF) 2013. ”Saya senang ada hiburan di akhir tahun ini meskipun harus berteduh dulu karena hujan,” ujarnya saat melihat penampilan kelompok musik Debu, asal Jakarta, dan kelompok Modero, asal Palu, di hari kedua kegiatan tersebut.
Sebelumnya, TIF 2013 dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Acara pembukaan itu juga dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dan Gubernur Sulsel Syahril Yasin Limpo.
”Kita mengharapkan festival ini semakin mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Tana Toraja,” kata Mari.
Jika minat pengunjung Toraja semakin meningkat pasca-penyelenggaraan acara ini, lanjut Sapta, tak mustahil infrastruktur Bandara Pong Tiku di Toraja untuk pesawat komersial dengan rute penerbangan reguler dihidupkan kembali. Selama ini, landasan tersebut hanya digunakan untuk pesawat-pesawat tertentu yang disewa saja.
Selama TIF 2013, selain Debu, hadir juga kelompok seniman asal Zimbabwe (Supa Kalulu), Vieux Cissokho (Senegal), Orchid House Orchestra (Italia), Jeannette Lambert (Kanada), Gilles Saissi (Perancis), dan Aigul Elkenbayeva (Kazakhstan).
Hadir pula Indonesian National Orchestra, Saleum (Aceh), Rebana Betawi (Jakarta), Duo Kolintang (Sulawesi Utara), dan Batara Gowa (Makassar). (ron)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.