Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Upacara Kematian nan Unik di Desa Terunyan

Kompas.com - 05/01/2014, 08:30 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Jenazah digeletakkan begitu saja. Tanpa tanah menutupi layaknya tempat pemakaman pada umumnya. Pun jenazah tidak dibakar seperti biasa dilakukan mayoritas masyarakat Bali. Namun, anehnya tak ada bau yang tercium.

Ya, inilah salah satu kuburan terkenal di Bali yang terletak di desa kuno bernama Desa Terunyan. Masyarakat Bali Mula atau Bali Aga yang menetap di desa ini memiliki tradisi upacara kematian yang unik. Bali Mula merupakan sebutan untuk orang Bali yang menetap di pulau ini jauh sebelum masuknya agama Hindu.

Penduduk desa yang meninggal tidak dikubur maupun tidak dibakar.  Jenazah dibungkus kain dan ditaruh di atas tanah. Kemudian jenazah dilindungi oleh anyaman bambu berbentuk segitiga. Lalu dibiarkan membusuk. Tradisi ini disebut mepasah.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Wisatawan melihat jenazah yang dimakamkan di kuburan Desa Terunyan, Bangli, Bali.
Anehnya, tak tercium bau busuk. Konon, sebuah pohon besar yang mengeluarkan aroma wangi di area ini yang mampu mengurangi bau busuk. Pohon besar ini disebut sebagai Taru Menyan.

Ada tiga tempat pemakaman yaitu Sema Wayah untuk orang yang meninggal secara wajar. Lalu Sema Nguda untuk bayi yang meninggal dan Sema Bantas untuk orang yang meninggal secara tidak wajar seperti kecelakaan.

Umumnya, wisatawan diajak ke lokasi Sema Wayah. Kuburan ini hanya bisa dijangkau dengan perahu, naik dari wilayah pemukiman Desa Terunyan atau dari tepian Danau Batur. Tetapi biasanya turis berangkat dari tepian Danau Batur dari arah Gianyar. Lalu naik perahu ke arah timur.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Danau Batur dan Gunung Batur terlihat dari dermaga kuburan Desa Terunyan, Bangli, Bali.
Perahu bisa disewa dengan harga antara Rp 350.000 sampai Rp 500.000 dan bisa memuat hingga 7 orang. Juga disediakan jaket pelampung dan pemandu dari penduduk setempat. Desa Trunyan sendiri berada di Kabupaten Bangli, dekat dengan Kintamani.

Prosesi pemakaman pun terbilang unik. Karena jenazah diangkut menggunakan perahu untuk menuju lokasi Sema Wayah. Sema Wayah memang hanya bisa diakses melalui perahu.

Sesampai di Sema Wayah, turis bisa turun di dermaga cantik lalu menelusuri jalan ke area pemakaman. Pohon-pohon besar akan menyambut. Lalu akan tampak tengkorak-tengkorak berjajar terlihat jelas. Kadang, turis bisa saja melihat jenazah yang baru saja diletakkan. Termasuk barang-barang peninggalannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com