Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Cobain Kupat Tahu Khas Magelang

Kompas.com - 13/01/2014, 08:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Satu lagi kuliner khas Magelang, Jawa Tengah, yang patut dicoba. Kupat Tahu, makanan utama yang terdiri dari potongan ketupat, tahu, sayuran, tauge dan siraman kuah kacang ini banyak dijumpai di Magelang. Salah satunya, warung kupat tahu bernama "Khuphat Thahu" yang terletak di kawasan wisata Candi Borobudur.

Warung ini spesial menyediakan menu kupat tahu yang digemari masyarakat Magelang dan sekitarnya. Seperti pada umumya, kupat tahu memiliki cita rasa yang manis pedas. Namun berpadu dengan gurih dari kacang tanah goreng yang crunchy membuat kupat tahu di warung ini terasa berbeda.

Belum lagi, tahu yang dipakai adalah tahu yang diproduksi sendiri oleh pemilik warung. Sehingga rasa dan kualitas terjaga kualitasnya. "Tidak hanya tahu, namun ketupat juga kita membuat sendiri, jadi terjamin rasa dan kebersihannya," ujar Endang Susilowati, pemilik warung Khuphat Thahu, Sabtu (11/1/2014).

Endang mengakui, warung serupa dan ragam kupat tahu sangat banyak di Magelang. Tapi dirinya menjamin bahwa bumbu yang dia racik berbeda dengan yang lainnya. “Konsumen akan merasakan sendiri ketika sudah mencicipi kupat tahu kami. Mulai cita rasa, sajian dan kualitas kita juga berbeda. Kita sangat menjaga kebersihan, kerapihan, dan higienitas menunya, sehingga menjadi lebih berkualitas,” kata Endang.

Untuk lebih memperkenalkan kupat tahu ke pasar yang lebih luas, Endang berinisiatif membuka warung di sekitar Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), tepatnya di Kapling Jayan Borobudur Jalan Syailendra Magelang. Sebelumnya, dia sudah sukses membuka bisnis kuliner ini di kediamannya, Bulu Podosoka Sawangan Kabupaten Magelang.

Menurut Endang, kawasan tersebut masih memiliki potensial untuk menjaring konsumen yang lebih luas karena di kawasan itu dipastikan banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Ibu tiga putra dan dua cucu memiliki visi ingin menggalakkan makanan tradisional dengan kemasan lebih menarik. Dengan begitu, ia optimis mampu bersaing bahkan memenangkannya meski dirasa cukup berat. “Persaingan bisnis ini jelas sangat ketat. Tapi, kami optimis mampu bersaing. Harga yang kami kenakan juga bersaing, yakni Rp 8.000 per porsi. Kita akan buka setiap hari dari pukul 09.00 sampai malam hari dengan target habis 250 porsi per hari,” tuturnya.

Ke depan Endang akan menerapkan strategi menggandeng biro perjalanan wisata. Biro ini yang nantinya akan bekerja sama mendatangkan wisatawan ke warungnya.

Asep, salah satu pecinta kuliner mengaku senang muncul warung kupat tahu baru di daerahnya. Apalagi, sebagai penikmat makanan tradisional itu ia tidak perlu susah mencari menu kupat tahu berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. "Saya coba cicipi menunya dan memang ada yang berbeda di kupat tahu ini, dari segi porsi juga pas,” kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com