Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf mencatat dalam dua bulan terakhir November dan Desember 2013 kunjungan wisman mencapai rekor tertinggi masing-masing sebesar 807.422 dan 860.655 wisman.
Kunjungan wisman pada Desember 2013 tumbuh 12,22 persen dibandingkan Desember 2012 hanyalah berjumlah 766.966 wisman. Sementara berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman pada Desember 2013 dibandingkan Desember 2012 yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu: Arab Saudi sebesar (39,37 persen), Bahrain (36,11 persen), Uni Emirat Arab (35,59 persen), Mesir (25,93 persen), dan Hongkong (23,42 persen).
Semula perkiraan kunjungan wisman 2013, seperti disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam acara jumpa pers akhir tahun hanya sebesar 8.637.275 wisman atau tumbuh 7,37 persen.
“Ternyata pariwisata 2013 tumbuh jauh lebih tinggi mencapai 9,42 persen dengan perolehan devisa 10,05 miliar dollar AS dari 8,8 juta kunjungan wisman. Capaian ini pertanda sektor pariwisata 2014 semakin cerah,” kata Mari.
“Prospek pariwisata di wilayah ASEAN termasuk Indonesia, seperti disampaikan UNWTO ke depan semakin cerah dengan pertumbuhan sekitar 10,3 persen," kata Mari.
Kinerja pariwisata yang baik di masing-masing negara ASEAN, menurut Mari, disebabkan oleh berbagai faktor antara lain perbaikan infrastruktur dan peningkatan konektivitas penerbangan langsung termasuk perluasan low cost carrier (LCC), peningkatan daya beli di kawasan Asia, penyempurnaan dan fasilitasi visa, maupun kerja sama intra-ASEAN yang memberikan kontribusi 46 persen kunjungan wisman ke ASEAN dan negara mitra utama RRT, Jepang, Korea dan India dan negara Asia lainnya yang memberikan kontribusi 32 persen wisman ke ASEAN.
Menurut UN-WTO selama periode 2005-2012 pertumbuhan wisatawan per wilayah tertinggi adalah ASEAN sebesar 8,3 persen atau di atas pertumbuhan pariwisata global sebesar 3,6 persen, sedangkan kontribusi ASEAN terhadap pariwisata global mencapai 7,5 persen atau sebesar 90,2 juta wisatawan.
UN-WTO melihat bahwa prospek pariwisata ASEAN ke depan semakin cerah dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 10,3 persen pada 2030.
Hal serupa juga disampaikan World Travel and Tourism Council (WTTC) yang memperkirakan adanya kebijakan kemudahaan visa dapat menambah kunjungan wisatawan sebesar 6-10 juta orang ke ASEAN pada 2016 dan akan terjadi peningkatan pendapatan sebesar 7-10 juta dollar AS.
Mari menambahkan, mengawali tahun 2014 pemerintah melakukan kegiatan promosi pariwisata ke mancanegara antara lain berpartisipasi dalam Tournament of Roses (ToR) 2014 di Pasadena, Amerika Serikat yang berlangsung pada 1 Januari 2014. Pada event tahunan ini Indonesia meraih penghargaan “Director's Trophy”.
Selain itu, untuk meningkatkan kunjungan wisman, pemerintah bersama stakeholder berusaha meningkatkan koneksitas penerbangan langsung dari negara sumber wisman ke destinasi pariwisata di Indonesia, seperti yang dilakukan Hainan Airlines dengan membuka rute baru Beijing-Denpasar, Bali mulai 15 Januari 2014.
Semakin banyak penerbangan langsung akan mendorong meningkatnya kunjungan wisman, hal ini karena lebih dari 65 persen wisman yang datang ke Indonesia menggunakan transportasi udara. RRT merupakan salah satu fokus pasar, yang tahun ini ditargetkan sebanyak 970.000 wisman RRT untuk datang ke Indonesia. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.