Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang Tak Boleh Dilewatkan

Kompas.com - 08/02/2014, 15:12 WIB
KOMPAS.com - Perayaan Cap Go Meh merupakan penutupan Tahun Baru China adalah perayaan yang sangat meriah. Tahun ini Cap Go Meh dirayakan Jumat (14/2/2014). Kota Singkawang di Kalimantan Barat merupakan pusat dari perayaan Cap Go Meh yang bersifat kolosal. Acara ini sangat terkenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kebudayaan Tionghoa dan Dayak berakulturasi membuat kota ini mendapat julukan sebagai "Kota Seribu Kelenteng". Singkawang merupakan kota yang tenang, namun semua berubah ketika Cap Go Meh hadir di tengah penduduknya. Festival yang merupakan hari ke-15 sekaligus penghujung perayaan Tahun Baru Imlek ini adalah highlight yang tidak boleh dilewatkan saat Anda berlibur ke Singkawang.

Perayaan Cap Go Meh semakin menarik karena ada atraksi Tatung (manusia dirasuki dewa-dewa China). Para Tatung ini dalam keadaan trance atau tidak sadar. Perayaan di Cap Go Meh di Singkawang ini dihadiri oleh 700 tatung lebih yang datang dari penjuru nusantara.

BARRY KUSUMA Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat tahun 2012.
Tatung merupakan peleburan budaya China dengan pribumi, sehingga para Tatung dari Dayak pun ikut mengikuti perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama 15 hari.

Perayaan 15 togel di Singkawang biasanya ditandai dengan arak-arakan naga, kilin, barongsai, dan para Tatung berkeliling kota. Tatung adalah orang yang menyediakan dirinya untuk dimasuki oleh salah satu dewa yang dikenal oleh masyarakat Tionghoa.

Tidak hanya lelaki dewasa saja yang menjadi tatung, tetapi juga ada anak-anak dan wanita. Cap Go Meh dipercaya sudah dilaksanakan turun temurun sejak 200 tahun lalu. Para tatung berasal dari berbagai sinmiau (kelenteng) yang tersebar di seluruh pelosok Kota Singkawang, Sambas, Pemangkat, dan kota-kota atau desa-desa di sekitarnya.

BARRY KUSUMA Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat tahun 2012.
Pagi hari di hari ke 15 ini, para tatung berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para tatung menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya.

Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Ada juga atraksi Jalangkung di mana dalam parade dan pawai Cap Go Meh Singkawang, boneka yang mirip seperti kayu ini diberi kemenyan dan lenggoknya seperti boneka yang menari dan seperti hidup. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu tatung tersebut. Kegiatan ini telah mulai dikembangkan sebagai obyek wisata untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Extraordinary adalah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Tidak perlu berjalan jauh untuk melihat pesta rakyat ini karena di setiap ruas jalan sudah terlihat ramainya perayaan.

BARRY KUSUMA Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat tahun 2012.
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang tidak hanya menarik wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara, terutama etnis China yang berasal dari Malaysia dan Singapura. Atraksi utama dari festival ini adalah tatung atau dukun Tionghoa yang mempertunjukkan kekuatan supernatural dengan menusuk-nusuk tubuh mereka dengan benda tajam tanpa terluka sedikit pun.

Ratusan tatung yang tampil di perayaan Cap Go Meh Singkawang berasal dari seluruh penjuru Kalimantan, bahkan Pulau Jawa! tidak salah jika Cap Go Meh Singkawang ini disebut sebagai Festival Budaya paling kolosal di Asia Tenggara. (BARRY KUSUMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com