Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Cap Go Meh, Singkawang Gelar Pawai Lampion

Kompas.com - 13/02/2014, 11:15 WIB
SINGKAWANG, KOMPAS — Menjelang Cap Go Meh, Jumat (14/2/2014), panitia Imlek dan Cap Go Meh 2014 di Singkawang, Kalimantan Barat, menggelar pawai lampion, Rabu (12/2/2014) malam. Pawai diikuti sedikitnya 50 kelompok dari instansi pemerintah dan swasta.

Dalam pawai itu kelompok instansi pemerintahan, perusahaan swasta, dan masyarakat menyatu menjadi peserta pawai. Namun, sebagian besar peserta pawai lampion berasal dari masyarakat Singkawang.

Masing-masing kelompok peserta pawai membuat kendaraan khusus yang akan digunakan saat pawai, dengan hiasan patung kuda kayu serta aksesori khas perayaan Imlek lainnya, antara lain lampion dan bunga sakura. Selain itu, dilengkapi pula dengan peralatan untuk bermain barongsai, seperti beduk dan simbal.

Pantauan Kompas, masyarakat Singkawang sudah mulai mempersiapkan kereta untuk pawai lampion sejak Rabu siang. Ada yang berukuran 6 meter x 3 meter dan ada juga yang berukuran 5 meter x 2 meter.

Peserta memulai pawai dari halaman Kantor Wali Kota Singkawang di Jalan Firdaus sekitar pukul 19.30 dan dilepas Wali Kota Singkawang Awang Ishak. Dari halaman Kantor Wali Kota Singkawang, peserta melintasi, antara lain, Jalan Gs Lalalanang dan berakhir di Jalan Diponegoro.

Ribuan orang memenuhi jalanan malam itu, bahkan banyak yang memilih untuk berjalan kaki karena kendaraan tidak bisa lewat. Sejumlah jalan yang akan dilintasi peserta pawai lampion, antara lain Jalan Firdaus dan Diponegoro, ditutup. Hanya pejalan kaki yang boleh melintasi jalan itu.

Sekretaris Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang Edylius Sean menuturkan, pawai lampion untuk memeriahkan menjelang puncak perayaan Cap Go Meh. ”Kalau hanya perayaan Cap Go Meh akan terasa sangat kering suasananya. Kalau ada acara pawai lampion menjadi lebih meriah. Maka, setiap menjelang Cap Go Meh ini dilaksanakan,” tuturnya.

Edylius menuturkan, panitia tidak membatasi jumlah peserta yang akan ikut pawai lampion. ”Kita membuka pendaftaran hingga beberapa jam menjelang dimulainya pawai. Namun, tetap ada ketentuan yang harus mereka patuhi bahwa kendaraan yang dipergunakan saat pawai harus dihias supaya kemeriahan itu tampak. Tidak boleh sembarangan. Kalau kriteria itu tidak dimiliki, tidak kami terima,” kata Edylius.

Edylius menuturkan lebih lanjut, penyelenggaraan rangkaian perayaan Cap Go Meh tahun ini semakin mengukuhkan Singkawang sebagai lokasi perayaan Cap Go Meh terbesar di Asia Tenggara. ”Cap Go Meh menjadi suguhan pariwisata yang khas bagi Singkawang dan harus terus kami pelihara,” katanya.

Eka (35), warga Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, menuturkan, tahun ini ke Singkawang khusus ingin melihat rangkaian perayaan Cap Go Meh di Singkawang. ”Saya setiap tahun selalu ke sini dan tidak pernah jenuh mengikuti acara ini meskipun saya orang Kalimantan Barat,” kata Eka.

Warga Singkawang, Michael Yoga Anes Lidang (27), menuturkan, yang khas dari pawai lampion tahun ini adalah hiasannya. Tahun ini, hiasan didominasi patung kuda kayu sesuai dengan shio tahun ini. ”Hiasan seperti lampu dan bunga sakura lebih banyak untuk menghiasi kuda. Itu juga yang membuat lebih menarik,” kata Michael. (ESA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com