"Kita bisa saja mengatakan kita yang lebih Truly Asia. Kita lebih beragam dari sisi sumber daya alam, budaya, makanan, masyarakat, dan sebagainya. Kita punya semua yang bagus," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Kamis (13/2/2014).
Mari menyatakan slogan promosi wisata dan hal sejenis merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai "National Brand." Ini terdiri dari beberapa aspek, seperti pariwisata, ekspor, masyarakat, pemerintahan, kebudayaan, serta investasi dan imigrasi.
"Malaysia memulai slogan promosi pariwisata ini sejak tahun 1998 atau setelah krisis keuangan global. Pada dasarnya mereka punya 2 atau 3 hal yang sangat menonjol dari mereka dan konsisten mengedepankan hal-hal itu, seperti historis dan estetis," ujar Mari.
"Kita punya semua yang bagus. Tapi yang membuat kita berbeda dari negara-negara lain adalah masyarakat, di samping alam dan budaya. Masyarakat Indonesia dipandang sebagai masyarakat yang ramah dengan tulus tanpa dibuat-buat," ujar dia.
Keramahan masyarakat Indonesia ini yang membuat orang merasa disambut, diterima, dan nyaman saat mengunjungi Indonesia. Selain itu, Mari memandang masyarakat Indonesia juga tak mudah tercerai-berai. "Kita sering sekali dilanda berbagai krisis, tapi negara kita tidak pecah. Makanya aspek masyarakat kita kedepankan dalam promosi pariwisata," jelas Mari.
Sebagai bukti pengedepanan aspek kemasyarakatan dalam promosi pariwisata, lanjut Mari, masyarakat selalu dihadirkan dalam setiap unsur promosi pariwisata. "Sebelum kita mau 'ajak' orang untuk investasi, kita beri selayang pandang dulu tentang Indonesia dan masyarakatnya. Di gambar-gambar promosi pariwisata Indonesia, tidak hanya keindahan alam dan keberagaman budaya yang kita tampilkan, tapi juga masyarakat," jelas mantan Menteri Perdagangan ini.