Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Musi Mulai Dilirik Jadi Obyek Wisata

Kompas.com - 11/03/2014, 16:04 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Potensi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang, Sumatera Selatan menjadi dua bagian yakni kawasan Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Sungai Musi yang memiliki panjang sekitar 750 kilometer disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar. Pengambilan nama Batanghari Sembilan itu sebenarnya mengikut adanya sembilan anak Sungai Musi.

Sembilan sungai besar yang merupakan anak Sungai Musi yakni Sungai Klingi, Bliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan, dan Sungai Komering.

Pendapat lain mengatakan konsep atau istilah Batanghari Sembilan, mengacu kepada wilayah adalah sebutan lain dari kawasan Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, dan Bengkulu) yang memiliki sembilan sungai (Batanghari) yang berukuran besar.

Batanghari dalam beberapa bahasa lokal di Sumatera Selatan, misalnya saja bahasa Rambang (Prabumulih) atau bahasa Bindu (Kecamatan Peninjauan) berarti sungai, bersinonim dengan kali dalam bahasa Jawa.

Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya abad VII hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.

Melihat besarnya potensi Sungai Musi tersebut, mantan Ketua KNPI Sumsel pertama HA Truman SO Bakri menyatakan perlu dimanfaatkan secara optimal sehingga tidak hanya sebagai sarana transportasi yang digunakan masyarakat sejak zaman Sriwijaya.

"Sekarang ini momentum yang tepat untuk memulai mengoptimalkan pemanfaatan potensi Sungai Musi yang selama ini hanya untuk sarana transportasi sebagain kecil masyarakat yang dilalui aliran air sungai itu," ujarnya.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Etape II Musi Triboatton 2013 dimulai dari Jembatan Kuning di Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa (19/11/2013). Etape II ini diawali dengan menyusuri Musi dengan perahu cepat. Ajang ini jadi promosi wisata petualangan dan budaya sungai.
Untuk mengoptimalkan sungai tersebut, pemerintah daerah yang dilalui aliran Sungai Musi seperti Kota Palembang dan Sekayu, Musi Banyuasin (Muba) dan beberapa daerah lainnya dapat memanfaatkannya sebagai obyek wisata menarik seperti negara lain.

Selain itu, perlu juga dilakukan gerakan penyelamatan sungai dari pencemaran limbah cair dari aktivitas rumah tangga masyarakat dan industri yang berada di sepanjang daerah aliran sungai itu.

"Sungai Musi perlu dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan baik, karena jika potensi yang besar itu dibiarkan saja tidak akan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat selain hanya untuk sarana transportasi dan sumber air bagi kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Menurut Bupati Muba Pahri Azhari, Dubes RI untuk Serbia, Samuel Samson, mengungkapkan keinginannya agar Sungai Musi di Provinsi Sumatera Selatan dikelola seperti Sungai Danube di Kota Beograd yang tidak hanya difungsikan sebagai jalur ekonomi saja melainkan juga untuk wisata.

Keinginan Dubes RI untuk Serbia itu diungkapkan kepada Bupati Muba Pahri Azhari saat menerima rombongan delegasi Indonesia di Beograd, Serbia dalam rangka mengikuti pameran pariwisata internasional ke-36 Tahun 2014 (International Fair of Tourism) dan peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Serbia yang sebelumnya dikenal Yugoslavia pada 25 Februari 2014.

Mendengar pembicaraan mengenai pengembangan Sungai Musi menjadi obyek wisata menarik, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar yang memimpin delegasi Indonesia ke Serbia langsung meberikan dukungan kepada Bupati Muba Pahri Azhari.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.
"Saya sangat mendukung pengembangan Sungai Musi menjadi obyek wisata. Bupati Muba Pahri Azhari diharapkan bisa menjadi faktor pemicu dengan memulai pengelolaan wisata sungai dari lima kabupaten yang dilintasi aliran Sungai Musi," ujar Sapta.

Menurut Sapta Nirwandar, Kemenparekraf akan mendorong daerah yang akan mengembangkan wisata sungai.

Indonesia mempunyai banyak sungai yang selama ini hanya untuk sebagai transportasi dan jalur ekonomi saja. "Lake view dan sea view sudah banyak di Indonesia, tetapi river view masih belum banyak dikembangkan," ujar Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com