Mark, mahasiswa pascasarjana University of Auckland yang berasal dari China, mengatakan, membatik itu menyenangkan, tetapi sulit. Sebab, lilin dengan cepat meleleh ke mana-mana.
Dalam workshop membatik ini, pengunjung bisa sekaligus mewarnai hasil karyanya. Adapun untuk proses lorot --merebus kain untuk menghilangkan malam yang masih menempel pada kain yang sudah diwarna-- bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Festival sehari ini dimeriahkan pula dengan ensembel angklung, tari Saman, tari Merak, dan tari Kebyar yang ditampilkan belasan mahasiswa dan anak-anak Indonesia di Auckland. Pengunjung juga dapat menikmati hidangan khas Indonesia seperti nasi padang, nasi kuning, botok, siomay, batagor, sate, serta penganan seperti kue putu ayu dan kue lapis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.