Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramen Dingin di Chin Ma Ya

Kompas.com - 24/04/2014, 08:42 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Ramen adalah mi kuah Jepang yang selalu memikat selera. Selain biasanya disajikan dengan porsi yang cukup banyak, aroma kuat kuahnya selalu membuat siapa pun segera ingin menyantapnya panas-panas. Ya, ramen memang selalu disajikan saat panas, sehingga aroma selalu tercium saat asap mengepul dari dalam mangkuknya.

Lalu, apa jadinya kalau ramen disajikan dengan dingin? Adalah Chin Ma Ya Restaurant, sebuah restoran otentik dengan signature beberapa makanan Jepang termasuk ramen sebagai salah satu penyedia ramen dingin di Indonesia. Di Chin Ma Ya, bukan hanya ramen dengan kuah hangat yang dapat pengunjung pesan, ramen dingin pun dapat dinikmati.

“Ramennya dingin bukan karena didiamkan terlalu lama, tapi benar-benar dingin seperti ramen yang sudah ditaruh lama di dalam kulkas. Hiyashi namanya. Segar sekali, cocok dinikmati saat musim panas,” ujar Lucia Yolanda, Consultant Marketing Chin Ma Ya.

Menurutnya, ramen dingin ini sangatlah unik. Cara membuatnya, mi yang sudah dimasak diaduk dengan batu-batu es dalam wadah. Begitu juga dengan sayur dan telur yang menjadi pelengkap sajian mi.

Sedangkan kuah untuk Hiyashi dibagi dalam dua jenis. Yang pertama adalah Hiyashi Tan Tan Men yaitu kaldu dengan dasar olahan kedelai, rasanya agak mirip dengan tauco, lalu yang kedua adalah Hyashi Chuka Men yaitu kaldu dengan dasar cuka, sehingga rasanya sedikit asam.

Hyashi bisa disajikan lengkap dengan bubuhan daging pork cincang di atasnya, sedang yang tidak mengonsumsi pork boleh diganti dengan telur saja.

“Tenang saja, tak ada yang aneh dengan ramen ini. Segar rasa dan kuahnya justru membuat banyak pengunjung ketagihan. Kalau di Jepang, sudah banyak warung atau restoran ramen yang menyediakan menu ini. Tapi di Indonesia harus coba yang ada di sini,” ujar Yolanda.

ARSIP RESTORAN CHIN MA YA Hyashi Chuka Men yaitu kaldu dengan dasar cuka, sehingga rasanya sedikit asam.
Menurut Yolanda, banyak restoran ramen di Indonesia yang sudah memodifikasi rasa sehingga lebih masuk ke lidah orang Indonesia. Jarang sekali yang mempertahankan rasa tradisi Jepang, padahal belum tentu orang Indonesia tak suka dengan rasa aslinya.

“Di sini kita menyediakan rasa asli ramen Jepang. Bahkan tak hanya ramen, banyak lagi menu khas Jepang yang menjadi signature kita,” ungkapnya.

Walaupun tergolong unik dan punya ciri khas dengan rasanya yang otentik, restoran yang berlokasi di Gading Serpong ini tak mematok harga terlalu mahal. Untuk menikmati satu porsi ramen, pengunjung hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 18.000 hingga Rp 55.000. Untuk semangkuk Hiyashi dihargai Rp 32.000 hingga Rp 40.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com