Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kecenderungan Kaum Muda Saat Berwisata

Kompas.com - 25/04/2014, 15:55 WIB
Nicky Aulia Widadio

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal April 2014 TripAdvisor mengadakan survei mengenai kecenderungan para pelancong muda saat berwisata. Hal tersebut dipaparkan oleh Partnership Excecutive TripAdvisor, Prasti Nidya Putri, pada seminar Web in Travel (WIT) di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Survei melibatkan 566 responden berusia 18 hingga 35 tahun di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dari survei diketahui sebanyak 61 persen pelancong usia muda berjenis kelamin perempuan, sisanya 39 persen laki-laki. "Hal ini dipengaruhi faktor kebiasaan perempuan yang cenderung mengajak rekan-rekannya saat melancong. Sementara laki-laki pergi sendirian pun tidak masalah," jelas Prasti.

Sementara untuk jenis destinasi wisata favorit para pelancong usia muda adalah pantai sebesar 23 persen, alam sebesar 19 persen, dan kota sebesar 14 persen. "Namun ada juga kecenderungan ke mana pun mereka pergi, tidak mau jauh dari kota. Meskipun mereka melancong ke alam, mereka ingin mendapatkan kenyamanan seperti yang mereka dapatkan di kota," kata Prasti.

Selain itu, 53 persen pelancong muda memilih tinggal di hotel dan 21 persen memanfaatkan rumah teman atau keluarga saat berwisata. Untuk rekan perjalanan, sebanyak 42 persen berwisata dengan pasangannya, 24 persen dengan keluarga, dan 21 persen dengan teman-teman.

TRIBUNJOGJA.COM/AGUNG ISMIYANTO Sejumlah wisatawan tampak asyik melakukan rafting dengan perahu karet di Sungai Elo, Rabu (1/1/2014) siang. Kunjungan wisatawan di sejumlah obyek wisata di Kabupaten Magelang mengalami peningkatan cukup drastis saat liburan natal dan tahun baru kali ini.
Gaya berwisata kaum muda dalam memilih destinasi wisata ternyata begitu dipengaruhi oleh rekomendasi yang berasal dari social platform. "Anak muda sangat peduli dengan rekomendasi yang datang dari orang di sekitarnya, baik secara personal maupun melalui media sosial," kata Prasti.

Prasti mencontohkan Pulau Derawan. Dulu hanya sedikit orang yang tahu tentang Derawan. Tapi begitu ada orang yang datang ke sana dan mengunggah foto-fotonya di media sosial, orang-orang jadi lebih mengenal Derawan. "Banyak anak muda yang terbiasa mengunggah pengalaman berwisatanya ke sosial media sehingga secara tidak langsung informasi tersebut menjadi rekomendasi bagi teman-temannya," tambah Prasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com