Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Ketinggian Ombak Bengkulu

Kompas.com - 19/05/2014, 08:07 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

PANTAI Bengkulu mempunyai panjang 525 kilometer. Sangat tak masuk akal jika wilayah ini tak memiliki satu pun tempat (spot) untuk bermaing selancar (surfing), kurangnya promosi menjadikan ombak yang bersahabat dan tinggi di daerah ini tak sepopuler di kawasan Mentawai dan beberapa daerah di Nusantara lainnya.

Minggu (18/5/2014) di Obyek Wisata Pantai Panjang, Kompas Travel bertemu dengan Bengkulu Rafflesia Surf Assosiation (Beraso), sebuah komunitas surfing di Bengkulu. Puluhan pria dengan warna kulit kecokelatan terbakar panas mentari tampak berpacu di atas ombak dengan papan surfing.

Ade Saputra (28), Wakil Ketua Beraso tampak menepi sambil membawa papan selancar dan menawarkan untuk mencoba surfing. Menurut Ade, Bengkulu memiliki ketinggian ombak untuk surfing antara 1 meter hingga empat meter. "Di obyek wisata Pantai Panjang ini dalam catatan kami terdapat delapan spot ombak dengan kekuatan ombak yang cukup kencang," kata Ade.

Namun, lanjut Ade, secara keseluruhan di Provinsi Bengkulu terdapat puluhan titik surfing lainnya yang tersebar di seluruh kabupaten. Sementara untuk surfer kategori profesional, maka Pulau Tikus merupakan pilihan tepat, namun harus ekstra hati-hati mengingat banyaknya gundukan karang di pulau itu.

Bengkulu tercatat dua kali menggelar agenda surfing tingkat nasional yang diikuti peselancar nasional dari seluruh Indonesia bahkan beberapa di antaranya peselancar asing.

Ade memaparkan, ombak di laut Bengkulu memiliki kelebihan yakni tinggi bervariasi dengan maksimal empat meter, sementara jeda antara satu ombak dengan ombak lain tak lama. "Sehingga peselancar tak harus menunggu lama kedatangan ombak," katanya.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Peselancar menjajal ombak di Bengkulu.
Beberapa peselancar asing dan nasional, menurut Ade, sempat memuji ombak di laut Bengkulu sangat layak untuk menggelar agenda nasional bahkan internasional. Namun sayang, sampai sejauh ini, kepedulian kalangan pemerintah masih rendah menjadikan kegiatan selancar sebagai event yang dapat mempromosikan Bengkulu. "Jika kita belajar dari Sumatera Barat mereka berhasil menjadikan Tour de Singkarak sebagai event rutin, jika selancar juga dibuat dan dikemas apik tentu mata dunia akan melirik Bengkulu," harapnya.

Sementara soal biaya jika dibandingkan dengan Mentawai cukup mahal. "Di Bengkulu ada peselancar asing bertahan dengan modal Rp 20 juta selama satu bulan di Bengkulu, jika di Mentawai biaya senilai itu bisa bertahan 10 hari saja," katanya.

Ade menambahkan, ombak akan semakin baik untuk selancar yakni memasuki bulan Juni, saat bulan tersebut jeda ombak semakin rapat dan tinggi. Hal ini semakin seru bagi para peselancar menari-nari di atas ombak. Matahari semakin meninggi, satu per satu para peselancar menepi ke pantai. Sementara tempat untuk membeli makan kecil, minuman terdapat tak jauh dari lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com