Siswa kelas 1 itu menjelaskan tugas wawancara tersebut merupakan salah tugas untuk mata pelajaran bahasa Inggris yang diberikan oleh gurunya. "Kami dibentuk beberapa kelompok dan diminta menyusun beberapa pertanyaan dengan bahasa Inggris menanyakan siapa namanya, dari negara mana dan bagaimana pendapatnya saat berkunjung di Pulau Merah," jelasnya.
Saat ditanya apa kesulitannya, Eko tertawa. "Bulenya kadang-kadang susah mengerti apa yang kami ucapkan. Logatnya kan beda. Beberapa kali dia bilang, maaf bisa diulang pertanyaannya? Akhirnya kami sodorkan saja pertanyaan yang sudah kami tulis di kertas," ucapnya sembari tertawa lepas.
Rencananya, hasil jawabannya nanti akan di buat dalam bentuk laporan dan dipresentasikan di sekolah dengan menggunakan bahasa Inggris. "Enaknya bisa langsung praktik ngomong. Kalau di sekolahan kan banyaknya teori," kata Eko.
Sementara itu. Michel, wisatawan dari Australia yang diwawancarai para pelajar mengaku senang bisa membantu mereka belajar bahasa Inggris. "Kebetulan saya juga kuliah di Udayana Bali. Jadi saya bisa berbahasa Indonesia. Bisa tukar ilmu dengan mereka. Saya menambah kosakata bahasa Indonesia dan saya menjawab pertanyaan mereka serta mengoreksi jika ada susunan kalimat yang kurang lengkap," ungkapnya.
Kepada Kompas Travel, Michel mengaku datang ke Pulau Merah karena diajak salah seorang temannya yang juga seorang peselancar. "Ini baru pertama kalinya. Dan surprise langsung diwawancarai oleh anak sekolah," katanya sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.