Counsellor KBRI Windhoek, Pramudya Sulaksono kepada Antara London, Senin (26/5/2014), mengatakan sajian "Warteg" dilengkapi dengan gulai bayam, telur balado, semur daging, ayam goreng, mie goreng dan nasi.
Pesta kuliner diikuti 25 stan dari perwakilan asing di Windhoek seperti RRT, Ghana, Aljazair, Mesir, India, Nigeria, Spanyol, Portugis, Turki, Venezuela, Kenya, Kuba, Angola, Afrika Selatan, Brasil dan Malaysia, serta beberapa stan produk UKM setempat.
Stan KBRI Windhoek juga menyajikan jajanan khas Indonesia lain seperti lumpia dan dadar gulung serta berbagai kerajinan tangan dan produk UKM seperti asbak, taplak meja dan takan gelas sulaman, kipas dan kerajinan lainnya.
Ajang tersebut juga dimanfaatkan untuk mempromosikan daerah tujuan wisata dan penampilan kesenian berupa "Tari Kidang" (Tari Kijang) yang dibawakan Aura Syifa Nareswari, siswa SD Kleine Professor Windhoek.
Selain itu KBRI Windhoek menyemarakkan ADS International Charity Bazaar dengan tari Poco-Poco sehingga suasana bazaar makin meriah. Poco-Poco diikuti staf KBRI dan "Friends of Indonesia" yang terdiri dari penerima beasiswa Darmasiswa Indonesia, mahasiswa Namibia, warga negara Jerman dan warga negara Belanda yang pernah berkunjung ke Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.