Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Berpotensi Menarik Wisatawan

Kompas.com - 02/06/2014, 07:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP) Kemenparekraf, Firmansyah Rahim mengatakan pihaknya akan mengembangkan destinasi pariwisata baru melalui konsep desa wisata.

"Setiap daerah memiliki potensi wisatanya masing-masing dan kami menilai konsep desa wisata ini akan bagus sekali sebagai pendorong pengembangan destinasi wisata baru di suatu wilayah," kata Firmansyah Rahim di Jakarta, Sabtu (31/5/2014).

Menurut Firmansyah, melalui desa wisata lebih mudah untuk menggali dan mengembangkan potensi yang bisa dijadikan daya tarik wisata di suatu daerah.

Keterlibatan masyarakat juga cukup tinggi bahkan masyarakat lokal dan budayanya akan menjadi kunci utama pengembangan desa wisata. "Tren saat ini juga mengarah pada wisata alam dan budaya, jadi peluang berhasil dalam pengembangan wisata berkonsep desa wisata ini sangat besar," katanya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Pengunjung Menari Tor-Tor di Museum Hutabolon Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara
Sampai saat ini Kemenparekraf sedang mengembangkan 561 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia selama 2014.

Di tempat pengembangan desa wisata itu pihaknya menggelar pelatihan bagi masyarakat di wilayah desa wisata di antaranya pelatihan bahasa asing, kesenian, kuliner, dan pendalaman seni dan budaya.

Sebanyak 561 desa wisata yang ditargetkan terbentuk itu didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata dimana rata-rata satu desa wisata mendapatkan bantuan berkisar Rp 75 juta hingga Rp 100 juta.

Firmansyah mengatakan, bantuan dana ini dikucurkan salah satunya bertujuan untuk membentuk masyarakat sadar wisata yang diharapkan mampu menyadari dan mengolah potensi wisata yang ada sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata.

Untuk menjadi desa wisata, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki potensi wisata dan aksesibilitas, terdapat warga kurang mampu yang layak untuk dibantu, terdapat aktivitas pariwisata di sekitar desa.

BARRY KUSUMA Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
"Untuk menjadi desa wisata, kami sendiri mengkajinya terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi yang ada yang mungkin bisa dikembangkan dari sebuah desa," katanya.

Kemenparekraf juga sedang mengembangkan jaringan desa wisata untuk meningkatkan pariwisata berbasis masyarakat dan budaya lokal. Jaringan tersebut akan menghubungkan sekitar 1.400 desa wisata dan akan terus ditambah yang memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman dan informasi sekaligus memberikan pilihan bagi wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com