Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semarang "Ngabuburit" di Pulau Monyet

Kompas.com - 03/07/2014, 14:08 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Obyek wisata baru di Kota Semarang yaitu Waduk Jatibarang mulai dipadati pengunjung. Setidaknya seperti pengamatan KompasTravel pada Rabu sore (2/7/2014), tempat wisata tersebut didatangi puluhan pengunjung yang datang silih berganti.

Kebanyakan pengunjung adalah pasangan muda-mudi. Sebagian besar pengunjung lainnya adalah rombongan anak muda dan rombongan keluarga. Mereka hendak menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa dengan jalan-jalan di Pulau Monyet.

Tampak para pengunjung asyik berfoto. Sebagian lain asyik bermain bersama monyet-monyet yang sudah jinak. Salah seorang pengunjung, Munif Ibnu, mengaku baru sekali mengunjungi tempat wisata yang merupakan waduk pertama di Kota Semarang itu. Menurut Munif, pemandangan di Waduk Jatibarang indah dan memanjakan mata. Apalagi, dalam waduk itu juga ada pulau yang dihuni ratusan ekor kera yang sudah jinak.

"Asyik bisa mengunjungi tempat ini. Dulu sekali, tempatnya belum berubah seperti ini," kata Munif.

Waduk Jatibarang sendiri diresmikan tahun 2014 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebelum jadi waduk, kawasan ini sudah menjadi obyek wisata, yakni Goa Kreo.

Kini, seiring pembangunan waduk, keberadaan kera atau monyet terpisah dari daratan. Goa Kreo yang dulu menyatu dipisahkan dengan genangan air waduk. Namun, warga masih bisa mencapai Pulau Monyet itu karena dibangun jembatan penyambung.

Salah seorang pemuda Jatibarang, Andik Hakim (19), menuturkan sebelum dibangun waduk, kondisi Goa Kreo masih belum ramai seperti saat ini. Keberadaan monyet yang ada di Waduk ini pun, katanya, membantu mendatangkan pengunjung tiap hari.

"Saya ingin ngabuburit di sini. Dulu, belum ramai. Sekarang, sudah ramai banget," paparnya.

Ia berharap Waduk Jatibarang dan Goa Kreo bisa dikelola dengan baik agar bisa menjadi daya tarik baru untuk berwisata. "Itu waduk kalau sudah ada kapal-kapalnya pasti menarik. Ini kan baru terisi sebagian. Mudah-mudahan bisa berkembang dengan baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com