Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok, Kota Wisata Terfavorit Kedua di Dunia

Kompas.com - 16/07/2014, 14:07 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com – Berdasarkan laporan Indeks Destinasi Global MasterCard 2014 (MasterCard Global Destination Cities Index) yang dikeluarkan pada Jumat (11/7/2014) yang lalu, Asia Pasifik sekali lagi menunjukkan kehebatannya. Sebab, lima dari sepuluh destinasi bagi wisatawan internasional berasal dari kawasan tersebut.

Jumlah ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya menempatkan empat kota dari perwakilan Asia Pasifik. Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Seoul masuk di Global Top 10 Cities.

Bangkok yang menempati posisi teratas tahun lalu harus rela digeser oleh London. Tetapi, Bangkok tetap kuat dengan berada di posisi kedua dan mempertahankan posisi tertinggi di antara kota Asia Pasifik meskipun mengalami penurunan jumlah pengunjung sebesar 11 persen akibat ketidakstabilan politik yang melanda Thailand sejak akhir 2013.

Kota-kota Asia Tenggara juga menunjukkan tingkat pertumbuhan yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari Jakarta diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 18,8 persen, diikuti oleh Hanoi sebesar 15,1 persen, dan Manila 14,3 persen.

Kuala Lumpur, meskipun tingkat proyeksi pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari 13,1 persen, di Indeks ini tetap menempatkannya di 10 besar Asia Pasifik untuk jumlah pengunjung internasional berdasarkan angka kedatangan. Ibu kota dari Malaysia tersebut juga memiliki pertumbuhan tertinggi kedua di 20 besar tingkat Global.

”Para wisatawan dan pengeluaran yang mereka lakukan menjadi faktor pendorong transformasi bisnis, sosial dan budaya kota tempat tujuan mereka. Sejak 2009, kita melihat perjalanan luar negeri dan segala hal yang berkaitan dengan bisnis tersebut tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat dari PDB (Pendapatan Bruto Domestik) dunia," ungkap Global Economic Advisor untuk MasterCard Dr. Yuwa Hedrick-Wong, seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Rabu (16/7/2014).

Ia menambahkan perkembangan ini merefleksikan ketertarikan dan keinginan yang berkelanjutan akan pengalaman mempelajari budaya baru dari semua belahan bumi. Termasuk, lanjutnya, kelas menengah yang sedang berkembang di negara-negara berkembang yang kini memiliki daya beli untuk mengejar pengalaman tersebut.”      

Saat ini pada tahun keempat, Indeks Destinasi Global MasterCard 2014 (MasterCard Global Destination Cities Index) memberikan gambaran dan peringkat dari 132 kota terpenting di dunia.

Menyadari meratanya kota-kota Asia Tenggara di deretan sepuluh besar, Presiden Asia Tenggara MasterCard Matthew Driver menambahkan, bahwa Indeks tersebut berfungsi sebagai rujukan untuk memahami ekonomi global, konektivitas serta kapasitas yang berhubungan dengan industri perjalanan di seluruh dunia.

"Tingginya angka indeks yang tercantum menunjukkan pentingnya peran dari sektor perdagangan dan pariwisata bagi kota terkait, dimana kota-kota tersebut telah diuntungkan dari perencanaan investasi yang berkelanjutan dalam hal peningkatan kapasitas maupun infrastruktur terkait,” tuturnya

MasterCard Index of Global Destination Cities mengurutkan dalam segi jumlah kedatangan pengunjung internasional dan pengeluaran dari pengunjung di kota tujuan, dan memberikan perkiraan pertumbuhan pengunjung dan penumpang untuk 2014.

Data publik yang digunakan untuk memperoleh jumlah pengunjung kedatangan internasional dan pengeluaran mereka di setiap 132 kota tujuan, menggunakan algoritma custom-made, dengan perhatian khusus untuk menghilangkan efek penghubung (hub) dari kota tujuan seperti Singapura, Amsterdam, dan Frankfurt. Indeks dan laporan-laporan ini tidak berdasarkan jumlah atau data transaksional MasterCard. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com