Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Interior Journey", Perjalanan Batin I Made Mahendra Mangku

Kompas.com - 23/07/2014, 18:06 WIB
GIANYAR, KOMPAS - I Made Mahendra Mangku kembali menampilkan gaya abstrak pada karya lukisnya. Kali ini, dalam pameran tunggalnya berjudul Interior Journey, yang dilangsungkan di Tonyraka Art Gallery, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, selama satu bulan sejak Jumat (18/7/2014).

Dalam pameran Interior Journey, Mangku menampilkan karya-karyanya, yang mayoritas berupa karya lukis. Perupa kelahiran Sukawati, Kabupaten Gianyar, itu masih konsisten di jalur abstrakisme dan perenungan ketika berproses menjadi hal penting, bukan ide.

Kurator pameran, Arif Bagus Prasetyo, mengungkapkan, karya Mangku bukan hasil dari suatu rencana atau rancangan melainkan dari suatu perjalanan batin, yang dialami perupa selama melukis atau proses berkarya. Dalam tulisan pengantarnya untuk pameran itu, Arif menyebutkan, titik tujuan itu bukan akhir perjalanan, melainkan hanya terminal pemberhentian sementara sebelum perupa memulai perjalanan baru untuk karya berikutnya.

Dengan metode melukis sebagai perjalanan batin, Mangku menjejalah kaidah komposisi untuk seni lukis yang memproduksi bentuk ketimbang mereproduksi bentuk. ”Saya menerjemahkan Interior Journey ini sebagai perjalanan batin,” kata Arif di kala pembukaan pameran di Ubud, Jumat malam. ”Mulai melukis dengan menghadapi kertas kosong, tidak tahu mau kemana. Tujuan baru diketahui setelah karya selesai, itulah inti kreativitas,” ujarnya.

Perenungan itu tersirat dalam sapuan warna dan goresan garis pada karya Mangku, alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Misalnya dalam karya berjudul ”Berakhir Pada Sebuah Bentuk”, yang terdiri dari sembilan panel lukisan. Pada salah satu panel lukisan, perupa menyapukan warna biru mendominasi kanvas berukuran 50 sentimeter x 50 sentimeter, tetapi di panel lain, warna hijau, yang mendominasi pada kanvas yang berukuran sama. Goresan warna hitam atau merah memberikan dimensi dan getaran emosi.

Perenungan dapat berlangsung panjang. Perjalanan batin juga mendatangkan hal baru dan tidak terpikirkan sebelumnya. Mangku membuat lukisan panjang berjudul ”Memorial” pada lembaran kertas beras (rice paper) sepanjang 30 meter. Perenungan demi perenungan muncul setiap kali tuas pada kotak, yang menjadi tempat lukisan, itu diputar.

Mangku adalah sosok perupa yang rajin berkarya, mengeksplorasi beragam media dengan cat air, cat akrilik, atau bahan lain. Mangku juga menjelajah ke seni instalasi dengan menampilkan karyanya berjudul ”Patah Tumbuh Tidak Berganti”, yang dibuat dari kayu dan fabric.

Meskipun ada di jalur abstrak, karya Mangku justru menampilkan kesederhanaan, atau meminjam istilah Arif sang kurator, karya yang simpel dan minimalis. Warna-warna sejuk banyak dipilih Mangku untuk karya lukisnya. ”Saya rasa Mangku ingin mencari esensi,” kata Arif. ”Perenungan ke dalam ini sangat pas dengan situasi dan iklim politik sekarang yang sedang panas,” ujarnya.

Untuk pameran tunggalnya di Tonyraka Art Gallery, Mangku mengaku menyiapkan karya sejak delapan bulan lalu. Sebelum mengadakan pameran Interior Journey di Ubud, Mangku masih melangsungkan pamerannya berjudul Ritmis di kawasan Sanur, Kota Denpasar. (COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com