Jenis oleh-oleh ini bisa ditemukan di Komank Art Colection, Jalan Lettu Pasar Seni Sukawati, Gianyar, Bali. "Ini berapa satu? Kayu apa nih? Sepertinya cocok untuk cenderamata," ungkap seorang pengunjung, Dewa Kesper.
Kesper yang berasal dari Bangli ini terlihat memperhatikan detail jamur kayu tersebut. Pria berbadan gempal ini berencana membeli oleh-oleh untuk rekannya yang berada di Jawa. "Saya punya teman dari Jawa, kebetulan saya mau ke sana nanti. Saya lihat ini barang oke juga, nggak begitu mahal lagi," katanya.
Penjaga artshop, Komang Arisuta mengatakan jamur menjadi tren oleh-oleh sejak tiga bulan terakhir. Sebuah kerajinan jamur kayu dijual dari harga Rp 95.000 sampai Rp 175.000.
"Kita membuatnya bisa disesuaikan dengan pesanan konsumen. Namun yang membeli mayoritas tamu domestik untuk oleh-oleh. Kalau dijual di galeri untuk turis asing mungkin saja bisa mencapai jutaan," jelasnya.
Selain jamur, ada juga jenis kerajinan lainnya yang menjadi primadona yaitu miniatur patung gajah yang berjalan beriringan. Karena tingkat kerumitan saat pembuatan lebih tinggi, patung ini dibanderol sampai Rp 700.000. "Gajah jadi alternatif, tapi tingkat penjualannya di bawah jamur. Harganya juga lebih mahal. Gajah lebih artistik sebenarnya," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.