"Seiring jatuhnya pesawat Malaysia Airlines tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi wisatawan melakukan perjalanan wisata," kata pengamat pariwisata Bali, Made Sudana, di Denpasar, Kamis (7/8/2014).
Turis Rusia yang umumnya berkantung tebal datang berlibur ke Pulau Dewata, biasanya menggunakan jasa penerbangan carteran akibat transportasi udara reguler ke negara itu dari Indonesia belum ada, apalagi dari Bali.
Menurut Sudana, turis Rusia biasanya berlibur ke Bali pada awal tahun. "Namun sekarang agak berkurang karena hampir setiap bulan di tahun 2014 hingga Juni kehadiran wisatawan Rusia jumlahnya merosot," ujarnya.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat bahwa turis Rusia yang datang berlibur ke daerah ini selama enam bulan I/2014 berkurang hingga 12 persen dari sebanyak 45.216 orang pada Januari-Juni 2013 menjadi hanya 39.783 orang dalam periode sama 2014.
Jumlah turis Rusia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali memiliki peranan hanya 2,30 persen dari keseluruhan kedatangan turis mancanegara yang langsung terbang dari negaranya ke Bali sebanyak 1.727.875 orang selama Januari-Juni 2014.
Turis asal negeri tetangga Australia masih mendominasi kedatangan pelancong mancanegara ke Pulau Dewata saat ini yang mencapai 446.406 orang atau bertambah 25,84 persen sehingga menempati peringkat pertama.
Tiongkok berada di peringkat kedua dengan menyumbangkan 264.840 orang atau naik 15,33 persen dari periode sama 2013, sedangkan Malaysia di urutan ketiga dengan mengirimkan 109.298 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.