Bulan Mei lalu, saat bunga mulai mekar, udara menjadi hangat dan usia saya bertambah. Seperti biasa setiap tahun, Kang Dadang, alias David, suami saya mengajak istrinya merayakan ulang tahun di suatu tempat yang selalu menjadi kejutan bagi saya.
Dan ternyata memang merupakan sebuah kejutan yang indah. Tanpa disengaja danau berwarna biru seolah dicampur dengan susu adalah danau buatan yang dibangun bersamaan dengan tahun saya dilahirkan, pada 1973. Berarti 41 tahun sudah Danau Sainte Croix tersohor sebagai danau terindah di Provence, dengan berbagai warna biru memukau dan terjaga kebersihannya. Tak heran semakin membuat pengunjung yang datang menjulukinya dengan danau surgawi.
Saya akan bercerita sedikit mengenai perjalanan ulang tahun saya. Karena sebelum menyentuh kesegaran air danau, kami terlebih dahulu melewati berbagai kota kecil yang sangat istimewa.
Perjalanan menuju Provence pada awalnya kami melalui jalan tol. Ketika keluar dari jalan jalur bebas hambatan inilah, baru kota-kota kecil cantik mulai menjadi pemandangan indah bagi kami. Kota Sisteron, menjadi tempat singgah kami untuk menikmati makan siang.
Kota ini tak terlalu istimewa, hanya ada satu peninggalan berupa benteng bekas militer yang patut dikunjungi. Dan dari atas benteng inilah, jurang dan ngarai sungai dengan warna biru azur begitu memukau. Mendecak sudah lidah ini berkali-kali, saking terpesona.
Tapi saya semakin kaget saat Kang Dadang berkata, "Ini belum seberapa cherie, nanti kamu lihat saja tempat yang akan kita datangi untuk menginap lebih spektakuler!"
Papan petunjuk Verdon mulai menjadi bagian utama dalam menunjukkan arah jalan. Ahhh... tentu saja daerah ini yang akan kami datangi, namun nama kota akhirnya baru saya bisa ketahui ketika mobil kami sudah mendekat. Moustiers! begitu nama kota yang akan menjadi tempat beristirahat kami selama dua malam.
Kota ini bagaikan gerbang Grand Canyon dari Verdon di Alpes-de-Haute-Provence. Moustiers Sainte-Marie, menjadi salah satu desa yang paling indah di Perancis. Keunikannya adalah seolah dibangun di bawah langit murni.
Desa ini di persimpangan situs megah dari Gorges du Verdon dan jalanan bunga lavender yang melintasi kota Valensole. Kota kecil menanjak dengan patung Bunda Maria yang dipercaya bisa membawa kajaiban memberikan keturunan, dengan membawa telur sambil berdoa, termahsyur sebagai kota perajin gerabah, khususnya porselin yang unik dan cantik.
Namun hari sudah sore, kami hanya bisa berjalan santai mengelilingi kota keramik ini. Kota yang sangat turistik, bersih dan sedikit borjouis. Menu makanan di sini, lumayan harganya lebih mahal dibandingkan harga rata-rata. Tapi hari itu adalah hari kelahiran saya, menikmati santap malam, menikmati rezeki ketika usia semakin bertambah, sekali-kali tanpa terbebani oleh rasa bersalah mengeluaran uang, kadang perlu juga. (DINI KUSMANA MASSABUAU) Bersambung...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.