"Rutenya hanya dua, Bandung-Denpasar dan Bandung-Medan. Tingkat keterisian kursi mencapai 85 persen," katanya saat ditemui di Bandung, Sabtu (23/8/2014).
Dia mengakui rute Bandung-Medan (Kualanamu) merupakan rute favorit yang keterisian kursinya mencapai 90 persen. Keterisian yang hampir penuh ini berlaku dua arah. "Orang Medan banyak yang berbisnis di Bandung, juga untuk liburan," kata Widi.
Sementara itu rute Bandung-Denpasar, keterisian kursi mencapai 80 persen untuk dua arah. Widi menjelaskan sebagian besar penumpang di rute tersebut dalam rangka berlibur. "Orang Bali ke Bandung untuk wisata belanja. Orang Bandung ke Bali untuk cari pantai," katanya.
Menurut Widi, kebanyakan penumpang untuk kedua rute tersebut adalah wisatawan domestik. Sementara untuk wisatawan asing masih sedikit.
Baik rute Bandung-Medan maupun Bandung-Denpasar baru diluncurkan pada Januari 2014. Walaupun sebelumnya Citilink pernah membuka rute Bandung-Denpasar.
Kedua rute tersebut tersedia setiap hari. Widi menambahkan kendala untuk rute Bandung-Denpasar adalah jam keberangkatan pada sore hari. Pasalnya, keberangkatan dari Bandung ke Denpasar pukul 15.00. Sementara dari Denpasar ke Bandung pukul 08.00. "Biasanya orang yang hendak berwisata memilih berangkat pada pagi hari," katanya.
Kendala lainnya adalah minimnya kapasitas Bandara Husein Sastranegara, sehingga walau rute-rute tersebut favorit, pihak Citilink tidak bisa menambah armada. "Armada untuk menambah frekuensi penerbangan tidak mungkin. Kecuali kalau Bandara Majalengka yang rencananya terwujud pada tahun 2019 mungkin baru bisa. Kita pindahkan ke sana," jelas Widi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.