Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kedai Martabak dengan Konsep Terbaru di Bandung

Kompas.com - 25/08/2014, 16:51 WIB

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Biasanya, martabak dijual di pinggir jalan dengan sebuah gerobak. Namun, berbeda dengan martabak yang satu ini, yakni, "Kedai Martabak Tropica" yang berlokasi di Perumahan Taman Kopo Indah II, Blok B1 No. 6 atau tepatnya depan Pasar Segar, Bandung, Jawa Barat. Di kedai Martabak Tropica ini, sambil menunggu pesanan martabak, pengunjung bisa menikmati berbagai macam fasilitas dan memesan menu-menu lainnya, seperti, kopi, susu, minuman dingin dan camilan lainnya.

"Kita ciptakan konsep, sambil menunggu martabaknya jadi, (pengunjung) bisa sambil enjoy, duduk-duduk santai, bisa sambil ngopi-ngopi dulu, minum-minum dulu dan yang tak kalah penting di kedai Martabak Tropica ini kita sediakan free wifi," kata pemilik kedai Martabak Tropica, Bryan Z Leman saat ditemui di kedainya, Minggu (24/8/2014).

Menurut Bryan, konsep ini merupakan konsep paling baru dibandingkan dengan penjual martabak lain di Bandung. "Tentu ini beda, ini konsep baru dan pertama di Bandung," katanya.

Bryan mengaku baru tiga bulan menjadi penjual martabak. Awalnya Bryan menjual martabak menggunakan gerobak di pinggir jalan. Namun, karena pengunjung membeludak, membuat sekeliling gerobak menjadi sumpek dan hampir tumpah ke jalan raya. Oleh karena itu Bryan berupaya mencari tempat jualan yang lebih luas dan memberikan kenyamanan dengan berbagai fasilitas bagi para pengunjungnya.

"Akhirnya, saya bikin konsep seperti ini. Orang bisa sambil ngopi dan sambil internetan gratis, jadi layaknya sebuah kafe, ya, jadi kedai Martabak Tropica," kata Bryan. Pengunjung bisa menikmati martabak di tempat ataupun dibungkus dan dibawa pulang.

Bermacam-macam jenis martabak dijual Bryan. Ada martabak manis ataupun martabak bolu. Harganya mulai Rp 40.000 sampai Rp 100.000. "Ada tiga varian untuk martabak manis dan martabak bolu ini, yaitu, biasa, pandan asli dan coklat. Kalau yang rasa pandan asli nambah Rp 5.000 dari harga biasa, kalau yang coklat atau spesial nambah Rp 15.000 dari harga biasa. Sementara harga martabak asin atau telor mulai Rp 35.000 sampai Rp 51.000," jelasnya.

Selain martabak, di kedai Martabak Tropica ini disediakan bolu kering. "Harga bolu kering mulai Rp 35.000 sampai Rp 40.000," kata Bryan.

Selain itu, ada kopi, susu, minuman dingin dan camilan lainnya yang bisa dijadikan teman saat menunggu martabak jadi. Bryan mengatakan, selain dari Kota Bandung, pelanggannya ada yang berasal dari luar Kota Bandung seperti Jakarta, Cianjur, Bogor, dan Depok.

Dalam sehari, lanjut Bryan, kedainya mampu menjual hingga 100 martabak. "Rata-rata 80 martabak kita jual dalam sehari, tapi, paling sedikit dalam sehari itu kami jual 40 dan paling banyak 100 martabak, kadang juga lebih dari 100," katanya.

Menurut Bryan, pada dasarnya, cara membuat martabak itu sama saja. "Kalau membuatnya sih sama saja, cuma martabak kami ini lebih tebal dan toppingnya juga banyak," katanya.

Salah seorang pengunjung, Astri Agustina (23), mengaku puas dengan rasa dan penyajian martabak milik Bryan. Pasalnya, jumlah martabak yang disajikan per porsinya lebih banyak. "Beda jika dibandingkan dengan yang lain, Kalau martabak ini lebih tebal, lebih banyak, toppingnya banyak banget, teksturnya lembut. Kalau martabak yang biasa kan menteganya itu pas dimakan suka nempel di langit-langit. Kalau martabak yang ini enggak (nempel)," katanya.

Soal harga, Astri mengaku harga yang ditawarkan sudah cukup. "Ya, agak mahal sedikit enggak apa-apa kalau martabaknya emang enak dan memuaskan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com