Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Bangunnya Lumba-lumba di Lovina

Kompas.com - 01/09/2014, 12:23 WIB
MENTARI belum menampakkan dirinya di ufuk timur ketika belasan perahu jukung meninggalkan pesisir Lovina di bagian utara Pulau Bali, akhir Juni lalu. Waktu menunjukkan pukul 05.30 Wita. Perahu-perahu itu bergegas hingga sekitar 1-5 mil lepas pantai dari kawasan yang berjarak sekitar 10 kilometer arah barat kota Singaraja itu.

Perahu-perahu itu diisi wisatawan yang ingin menikmati pesona lumba-lumba dari jenis lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus). Setiap perahu maksimal ditumpangi lima wisatawan, termasuk satu nakhoda yang juga berfungsi sebagai pemandu wisata. Ongkos per orang untuk menikmati jasa wisata bahari itu Rp 60.000-Rp 100.000 tergantung dari kesepakatan dengan pemilik perahu.

KOMPAS/BENNY D KOESTANTO Nakhoda dibantu rekannya mendaratkan perahu jukung seusai mengantarkan wisatawan melihat lumba-lumba.
Perahu-perahu tersebut berhenti sejenak ketika tiba di kawasan yang menjadi tempat kebiasaan kawanan lumba-lumba itu terlihat. Lumba-lumba akan segera muncul di permukaan ketika mentari telah tampak. Beberapa terlihat menyembul hingga melompat untuk mencari makanan berupa plankton dan ikan-ikan di permukaan laut.

Pemandu memberi tahu wisatawan setiap terlihat ada gerakan kawanan mamalia itu. Perahu pun segera ditujukan ke kawasan tempat kawanan itu menampakkan dirinya di permukaan. Jika beruntung, kawanan lumba-lumba terlihat cukup dekat dengan perahu wisatawan. Mereka menyaksikan dan mengabadikan momen berdekatan dengan lumba-lumba. Momen mengejar dan melihat dari dekat kawanan mamalia ini berjalan hingga sekitar 3 jam.

KOMPAS/BENNY D KOESTANTO Wisatawan melihat dari jarak cukup dekat lumba-lumba yang muncul di permukaan di Pantai Lovina, Singaraja, Bali.
Ketika mentari sudah bersinar terang dan mulai menyengat di kulit, perahu-perahu pun beranjak pulang ke tepi pesisir. Saat pulang, wisatawan disuguhi pemandangan indah di pegunungan utara Pulau Dewata. (Benny D Koestanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com