Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nglipoh, Pewaris Gerabah Borobudur

Kompas.com - 02/09/2014, 12:14 WIB
DI teras rumahnya yang gerah di Klipoh, Karanganyar, Magelang, siang itu Saroyah dengan terampil memilin lempung. Sambil memutar papan kayu bulat, tangan-tangannya memipihkan gumpalan lempung. Sesekali tanah cokelat tua itu dia basahi agar mudah dibentuk sesuai keinginannya. Tidak seberapa lama, Saroyah telah membentuk sebuah tabung lempung.

"Ini untuk membuat anglo," tutur Saroyah. Tungku tradisional Jawa berbahan bakar arang itu perlu tiga kali tahap pembuatan. Setelah bagian bawah, Saroyah membuat bagian atas anglo untuk tempat alat pemasak. Setelah agak kering, "Nanti suami saya yang melanjutkan," imbuh ibu empat anak ini.

Pekerjaan membuat berbagai peralatan dapur dari tanah liat itu diturunkan dari generasi ke generasi di keluarga Saroyah. "Sudah lama, sejak kecil saya sudah belajar membuat alat-alat dapur," cerita Saroyah.

Siang itu Saroyah ditemani anak bungsunya yang masih sekolah Taman Kanak-kanak yang juga bergelut dengan lempung. "Dia membuat cobek," jelas Saroyah. Dari kegiatan sehari-hari itulah, generasi Klipoh belajar membuat gerabah alat-alat dapur.
klipoh,magelang,pembuatan gerabahTradisi membuat gerabah di Dusun Klipoh, Magelang, Jawa Tengah ini dapat dilihat pada relief Candi Borobudur (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia).

Dusun Klipoh, yang kerap diucapkan Nglipoh, berada di barat daya Candi Borobudur, Jawa Tengah. Hampir sebagian besar warga dusun kecil ini bekerja sebagai pembuat gerabah dari tanah liat. Saroyah menyatakan, 80 persen warga Klipoh yang berjumlah sekitar 180 kepala keluarga bekerja sebagai pembuat gerabah.

Tradisi membuat gerabah di dusun ini bisa dilihat dari relief yang ada di Candi Borobudur. Produk pelita minyak kelapa misalnya persis seperti yang terdapat di salah satu panel candi. "Bentuknya persis seperti yang di relief Borobudur," tegas Supoyo, koordinator Galeri Komunitas. Hanya saja, pelita gerabah kini telah memiliki variasi desain.

Bahkan saat Supoyo membangun tangki septik di rumah, dia pernah menemukan sisa-sisa gerabah di masa lalu. Pada kedalaman hampir empat meter, setelah melewati lapisan tanah, pasir, bebatuan, gerabah kuna itu ditemukan. Saat penggalian Candi Borobudur juga ditemukan gebahan yang diduga buatan Nglipoh.

Hal ini makin menegaskan Nglipoh seusia candi yang didirikan seputar abad ke-9 itu. "Saya sendiri sudah keturunan ke sepuluh," Supoyo menuturkan tradisi membuat gerabah di keluarga besarnya.

Sejak tahun 2000, kata Supoyo, dusun Nglipoh telah dikunjungi para wisatawan manca dan domestik. Setelah mengunjungi Candi Borobudur, wisatawan lalu ke Nglipoh dengan mengendarai andong. Selain itu, Supoyo menuturkan, hotel-hotel di seputar Borobudur juga mengajak turis untuk mengunjungi Nglipoh.

Di samping rumah Supoyo terdapat sanggar gerabah bagi para wisatawan yang datang. Segala bahan mentah telah tersedia beserta cetakan gerabah. Pengunjung dapat mencoba membuat gerabah berbagai bentuk, lalu dikeringkan dan dibakar. Sanggar gerabah ini juga dikunjungi para pelajar di Magelang dan sekitarnya.

Berbeda dengan umumnya warga Nglipoh yang membuat gerabah alat-alat dapur, Supoyo membuat produk yang lebih kreatif. Berbagai pernak-pernik gerabah, seperti asbak, pelita, patung stupa, dipamerkan di rumah Supoyo. "Memang perlu dikembangkan, sambutan masyarakat masih sedikit," tuturnya.

Pada Mei 2014 lalu, di desa Karanganyar telah diresmikan Galeri Komunitas yang didukung oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan pemerintah Australia. Salah satu tujuan Galeri Komunitas ini, jelas Supoyo, untuk mengembangkan kerajinan gerabah Nglipoh.

Dari kompleks Galeri Komunitas ini terlihat pucuk-pucuk stupa Borobudur dan perbukitan Menoreh. Galeri juga dilengkapi tungku pembakaran keramik, bahan mentah keramik dan rak-rak penyimpanan keramik. Desain keramik lebih beragam: gelas, piring, cangkir dan pernik hiasan kulkas.

Tak jauh dari Galeri Komunitas terdapat satu rumah untuk menyimpan sepeda onthel yang kelak menjadi wahana untuk jelajah wisata di Nglipoh. Kesiapan Nglipoh yang telah ditetapkan sebagai desa wisata ini juga terlihat dari beberapa penginapan yang siap menampung wisatawan. (Agus Prijono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com