Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Ujung Timur Jawa, Ada Banyuwangi Batik Festival 2014

Kompas.com - 06/09/2014, 16:40 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Kabupaten yang berjuluk "The Sunrise of Java" untuk kali kedua menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang acara puncaknya digelar pada 20 September mendatang di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi.

"Saat daerah lain semangat membawa tema budaya global ke tingkat lokal, kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival ini. Batik bukan lagi penanda tapi nanti diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan kepada para pelaku industri," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, di Banyuwangi, Sabtu (6/9/2014).

Bahkan, menurut Anas, batik bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Batik telah menjadi tren. "Tren ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek ekonominya," kata Anas.

Setelah tahun lalu mengeksplorasi motif "Gajah Oling", tahun ini BBF akan mengangkat motif "Kangkung Setingkes". Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik "Gajah Oling". BBF 2014 dirangkai dengan 5 event sekaligus. Ajang ini dimulai dengan lomba desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi yang saat ini telah ada. “Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas. Kami ingin batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya daerah,” kata Anas.

Kompas.com/Widianti Kamil Bupati Banyuwangi H Abdullah Azwar Anas M.Si saat berkunjung ke Kompas.com, Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas. “Ini juga menjadi kesempatan baik para desainer batik untuk membuka jaringan dengan dunia industri fesyen,” tutur Anas.

Selanjutnya digelar lomba mencanting pada 20 September, lomba modeling dan pameran promosi wisata. Pameran sendiri akan berlangsung mulai 18–20 September mendatang. Pada tahun lalu, antusiasme masyarakat pada pameran batik sangat tinggi, bahkan omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500 juta. “BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet IKM batik yang lebih tinggi,” ujarnya.

Yang cukup istimewa, BBF kali ini juga akan melibatkan desainer batik ternama Indonesia, Priscila Saputro, yang pernah mendesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman, dan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira. Priscila akan berdialog dengan para desainer muda Banyuwangi. ”Priscila kami libatkan untuk memotivasi desainer-desainer muda daerah. Kami juga ingin mengangkat kualitas busana batik banyuwangi menuju level yang lebih tinggi,” ujar Bupati Anas.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Sebanyak 14 atase pertahanan negara sahabat mengunjungi Banyuwangi, Selasa (3/6/2014) malam. Rombongan disuguhkan tarian selamat datang, Jejer Gandrung yang diiringi pemain musik tradisional.
Sebagai pemanasan BBF, pada 19 September juga akan digelar Batik On Pedestrian di Taman Blambangan. Acara ini memberi kesempatan bagi 250 pelajar SMK, SMA, profesional perbankan dan pegawai negeri sipil untuk tampil memamerkan batik fashion dengan tema casual, kerja dan pesta. Putri Indonesia Elvira Devinamira akan menjadi juri pada acara ini. “Kita ingin masyarakat Banyuwangi menjadi bagian dalam mempromosikan batik sekaligus menumbuhkan kecintaan pada batik daerah,” ungkap Anas.

Selain bisa menikmati keindahan batik pesisiran khas Banyuwangi, para pengunjung pada hari yang sama bisa menikmati Festival Rujak Soto dan Banyuwangi Art Week. Sebuah festival kuliner yang bakal menampilkan ratusan penjual Rujak Soto akan menyajikan makanan khas Banyuwangi yang terdiri dari rujak sayur yang dicampur dengan soto daging pada 20 September 2014 di halaman Gesibu Banyuwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com