Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat, Permintaan Pemandu untuk Wisatawan Tiongkok di Bali

Kompas.com - 08/09/2014, 17:05 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali siap memfasilitasi pelatihan bahasa asing bagi generasi muda yang ingin berkarir sebagai pramuwisata.

Ketua HPI Bali, Sang Tu Subaya kepada Tribun Bali, Minggu (7/9/2014) mengatakan, bahasa merupakan faktor penting dalam berkomunikasi dengan wisatawan terutama, wisatawan mancanegara. Untuk itu, pihaknya siap memfasilitasi pelatihan bahasa untuk kategori umum.

Dia mengatakan, data statistik menunjukkan, kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali saat ini menempati peringkat kedua. Untuk itu, pengadaan pelatihan bahasa Mandarin dinilai sangat penting. “Permintaan guide yang bisa bahasa Mandarin dari travel agent cukup tinggi dan kami kekurangan,” ujar Subaya.

Terkait pelatihan bahasa Mandarin untuk kategori publik, Subaya mengaku akan melakukan evaluasi dari kegiatan pelatihan bahasa Mandarin yang sedang digagas pihaknya bagi guide profesional saat ini.

Selain itu, HPI juga akan membangun komunikasi dengan sponsor untuk mendukung pelatihan bahasa tersebut.

Kalau peserta pelatihan mendapatkan hasil yang memuaskan, HPI Bali pun siap menjadikan peserta tersebut sebagai guide profesional, seperti menawarkan untuk bekerja kepada travel agent. Namun, peserta juga harus memenuhi beberapa persyaratan lainnya.

“Ada pelatihan khusus bagi guide itu sekitar sebulan. Setelah itu, dia akan menerima lisensi dari pemerintah. Artinya, fasih berbahasa itu sudah menjadi modal awal,” kata Subaya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi lokasi wisata Pura Ulu Watu, Bali, Selasa (1/1/2011).
Sampai saat ini, HPI Bali memiliki 6.000 pemandu wisata yang terbagi dari beberapa divisi bahasa. Di antaranya bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Spanyol, Perancis, Italia, Jerman, Belanda, Rusia, dan Indonesia.

Ketua Asita Bali, Ardana mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan HPI Bali serta lembaga lainnya untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata di Bali.

Menurut Ardana, pelatihan bahasa merupakan hal yang penting yang harus dilaksanakan. Apalagi untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.

Dia mengatakan, kategori yang cukup potensial yaitu tamatan dari sekolah-sekolah pariwisata. Sehingga, ke depannya Bali memiliki pemandu yang mampu berbahasa Mandarin. “Kita harapkan sekarang dan tahun-tahun ke depan kita tidak lagi mengalami kekurangan pemandu berbahasa Mandarin,” ujar Ardana. (joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com