Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Gunung Padang Tetap Terbuka untuk Wisatawan

Kompas.com - 18/09/2014, 10:36 WIB
CIANJUR, KOMPAS.com - Meskipun Timnas Peneliti Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, melakukan penelitian, namun situs tertua di dunia itu, masih terbuka untuk umum atau wisatawan.

Wakil Ketua Timnas Peneliti Situs Megalit Gunung Padang, Ali Akbar, Rabu (17/9/2014), mengatakan meskipun penelitian tengah berjalan, namun kunjungan wisatawan ke situs tersebut tidak ditutup, namun ada jarak tertentu agar tidak mendekati lokasi penelitian.

"Kalau ada kabar Situs Gunung Padang ditutup untuk pengunjung, itu tidak benar. Wisatawan masih bisa berkunjung, tapi kami membatasi agar tidak berdekatan dengan lokasi penelitian," katanya.

Dia menjelaskan, mekanisme penutupan bukan kebijakan timnas, melainkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), namun selama ini tidak ada intruksi bahwa kunjungan ke situs ditutup.

"Warga masih bisa melihat-lihat. Tapi ada jarak tertentu agar tidak mendekati lokasi penelitian. Sebab, dikhawatirkan akan membahayakan pengunjung," katanya.

KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO Situs Megalitik Gunung Padang yang dikelilingi keindahan alam pegunungan di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Jumat (15/3/2013).
Selain itu, lanjut Ali Akbar, perlu disampaikan kepada masyarakat terkait adanya pengeboran yang dilakukan peneliti tidak akan merusak keberadaan dan susunan batu yang ada di areal situs. "Pengeboran dilakukan sangat hati-hati sekali dan mata bor hanya 5 sentimeter. Tujuan penelitian ini tentunya untuk melestarikan. Jadi cara pengeboran sangat hati-hati dan tidak sembarangan dan tidak akan merusak," katanya.

Pengeboran itu bertujuan untuk mengetahui atau mencari kebenaran dasar Situs Gunung Padang, apakah ada ruangan, padat, atau ada sesuatu hal yang lainnya. "Terakhir yang saya tahu pengeboran baru sedalam 11 meter. Saya lihat di pipa bornya ada lapisan pasir, lalu ada batu yang tipis sekitar 10-15 sentimeter dan posisi batu terpasang horizontal," tambah Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com