Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAA Bagian dari Sejarah Kota Bandung

Kompas.com - 22/09/2014, 12:14 WIB
BANDUNG, KOMPAS — Beberapa acara disiapkan pada Hari Ulang Tahun Ke-204 Kota Bandung, 25 September, termasuk membedah aspek sejarah keterkaitan Kota Bandung dengan Konferensi Asia Afrika. Duta besar beberapa negara yang terlibat dalam konferensi itu akan diundang.

”Kota Bandung adalah saksi penting bagi sejarah diplomasi perjuangan di Indonesia. Peristiwa Konferensi Asia Afrika pada 1955 diadakan di Bandung. Sebelum itu, pada masa revolusi fisik, Kota Bandung menjadi tempat skema perundingan yang mengantarkan pengakuan kedaulatan Indonesia,” kata Kepala Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) Thomas Ardian Siregar, Jumat (19/9/2014), di Bandung.

Terkait dengan aspek sejarah itu, MKAA akan menggelar acara bincang-bincang bertajuk ”Bandung, Candradimuka Perjuangan Diplomasi Indonesia: Kekuatan Ketiga”, di Pendopo Kota Bandung. Acara yang akan dihelat pada 26 September itu mengundang pembicara sejarawan, JJ Rizal, dan perwakilan Dalem Bandung, R Otong Toyibin Wiranatakusumah.

JJ Rizal berpendapat, Bandung berperan sebagai sentral bagi kebangkitan kekuatan negara-negara baru yang disebut Soekarno sebagai new emerging forces. ”Waktu KAA, umur Indonesia baru satu dasawarsa. Namun, lewat Dasa Sila Bandung yang dilahirkan di KAA, Indonesia sudah berperan dalam menciptakan perdamaian dunia,” kata Rizal.

Menurut Rizal, Pemkot Bandung menganggap sejarah bukan hanya sebagai monumen, melainkan sumber inspirasi bagi pembangunan kota. Hal itu terlihat melalui pembangunan kota berdasarkan kreativitas yang sedang dikembangkan saat ini.

Kreativitas

”Ide Soekarno menggelar konferensi itu juga bentuk kreativitas. Sekarang, pemimpin Bandung berupaya menerjemahkan kreativitas yang menghasilkan poin perdamaian dunia itu untuk membangun kota,” ujar Rizal.

MKAA juga akan mengadakan gala dinner pada keesokan harinya, Sabtu (27/9/2014), di Gedung Merdeka, tempat dihelatnya KAA 1955. Mata acara itu akan menghadirkan empat duta besar negara sponsor KAA, yaitu India, Sri Lanka, Myanmar, dan Pakistan, serta Indonesia sebagai tuan rumah. Selain itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga disebutkan berinisiatif mengundang wali kota sister cities Bandung.

Acara makan malam itu akan didahului dengan iring-iringan para tamu undangan, utamanya para duta besar, dari Hotel Papandayan di Jalan Gatot Subroto menuju Gedung Merdeka. Thomas menyebutkan, iring-iringan itu akan melibatkan komunitas motor besar, pasukan berkuda, dan sepeda antik serta sejumlah kelompok kesenian tradisional.

Demi iring-iringan tersebut, akan diberlakukan rekayasa arus lalu lintas dari sekitar Jalan Gatot Subroto menuju Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika mulai dari pukul 17.00 hingga 18.00. Menjelang keberangkatan rombongan, sekitar pukul 16.45, arus lalu lintas di Jalan Burangrang dan Jalan Talagabodas dialihkan ke Jalan Sadakeling dan Jalan Karapitan. (HEI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber hhhhhhhhhh
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com