Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiryanti Sukamdani: Tiongkok dan Korsel Pasar Potensial Indonesia

Kompas.com - 26/09/2014, 12:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tiongkok dan Korea Selatan merupakan pasar pariwisata potensial bagi Indonesia, mengingat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di kedua negara tersebut berdampak dengan meningkatnya jumlah masyarakatnya yang berlibur ke luar negeri.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2013 tercatat wisatawan Tiongkok (RRT) 747.921 orang dan Korea Selatan sebesar 343.627 orang masuk ke Indonesia. Meski relatif masih sedikit namun potensi pertumbuhannya cukup besar. Demi lebih menggenjot pertumbuhan wisatawan di kedua negara tersebut, baru-baru ini Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) menggelar kegiatan sales mission di kedua negara tersebut.

BPPI meggelar kegiatan sales mission di Shanghai, Tiongkok pada 5 September 2014 dan Busan, Korea Selatan pada 15 September 2014. Event Nichemarket di Shanghai, Tiongkok merupakan ajang promosi pariwisata yang bersifat b to b (business to business) di mana para narasumber Nichemarket berlaku sebagai sellers melakukan presentasi yang berujung pada pertemuan bisnis dengan para industri pariwisata Tiongkok sebagai buyers.
 
Ketua BPPI SB Wiryanti Sukamdani yang menginisiasi kegiatan Nichemarket tersebut sangat optimis bisa membantu pencapaian target kunjungan wisatawan dari Tiongkok sebesar 1,1 juta pada tahun 2014. Selain agenda Nichemarket ini, sebelumnya BPPI juga melaksanakan kegiatan sales mission di Xiamen dan Hangzhou pada 26-31 Agustus 2014.
 
Pada kesempatan tersebut Wiryanti Sukamdani memberikan paparan tentang perspektif dan potensi pariwisata Indonesia dihadapan para buyers industri pariwisata Tiongkok. Kegiatan Nichemarket 2014 ini juga dihadiri Dubes RI untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo dan Konjen RI di Shanghai Kenssy D Ekaningsih.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Warga Kota Shanghai, China.
“Dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Tiongkok, pada tahun 2013 saja jumlah outbound-nya sebesar 60 juta, dan Indonesia baru bisa meraih 747.921 wisatawan Tiongkok. Itu belum mencapai 1 persen. Sementara negara tetangga kita seperti Singapura, Malaysia dan Thailand sudah meraih lebih dari 2-3 juta kunjungan wisatawan dari Tiongkok,” ujar Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Wiryanti menjelaskan, sangatlah mungkin jika dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang cukup tinggi dengan potensi outbound tahun 2014 diperkirakan mencapai 100 juta. Maka sudah selayaknya Indonesia berperan lebih aktif dengan melakukan promosi yang gencar guna mencapai cita– ita kunjungan wisatawan Tiongkok sebesar 3 juta pada akhir tahun 2019.

Target 400.000 Wisatawan Korsel

Kegiatan sales mission BPPI di Korea Selatan dipusatkan di Busan pada tanggal 15 september 2014, dikemas dalam bentuk presentasi oleh Ketua BPPI, Ayodya Hotel Bali, Vito (visit indonesia tourism officer) Korsel dan Cathay Pacific, serta penampilan sejumlah tarian  tradisional Indonesia. BPPI menargetkan kunjungan wisatawan Korsel ke Indonesia meningkat menjadi 400.000 orang.

Pembukaan dihadiri lebih dari 100 industri pariwisata Korsel. Dalam kegiatan tersebut, Wiryanti Sukamdani mempresentasikan potensi pariwisata indonesia terutama yang sangat disukai dan digemari oleh wisatawan Korsel yaitu tempat–tempat bulan madu (honeymoon destination) serta marine tourism.

ARSIP INDONESIA.TRAVEL Rumah Promosi Pariwisata Indonesia di Busan Indonesia Center (BIC), Busan, Korea Selatan.
Wiryanti juga berkesempatan melanjutkan pertemuan dengan Dubes RI untuk Korsel John Prasetyo di Seoul. Selain itu juga menemui beberapa travel agent yang banyak berkontribusi untuk menjual paket ke Indonesia seperti paket golf, honeymoon, industrial estate tours dan paket-paket wisata bahari.

“Pemerintah Indonesia menetapkan target kunjungan wisatawan dari Korsel sebesar 400.000 orang pada tahun 2014. Kiranya target tersebut dapat dicapai dengan adanya sejumlah penerbangan langsung seperti Garuda Indonesia, Korean Air, Asiana Air dan Cathay Pacific. Tren kunjungan wisatawan Korsel pun meningkat setiap tahun,” ujarnya.

Wiryanti yakin pasar Korsel dengan inbound 20 juta sangat potensial Indonesia bisa menjaring wisatawan Korsel lebih banyak lagi. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com