Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklim Indonesia Cocok dengan Turis Tiongkok

Kompas.com - 11/10/2014, 09:04 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya peningkatan wisatawan Tiongkok ke Indonesia masih terus dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Soegeng Rahardjo.

“Indonesia itu potensial didatangi wisatawan Tiongkok. Selain keindahan alamnya, iklim di Indonesia cocok dengan orang sana,” ujar Soegeng di temui di Jakarta, Kamis (10/9/2014).

Beberapa tahun belakangan ini, Soegeng juga melihat kecenderungan anak muda di Tiongkok yang sedang tertarik dengan wisata minat khusus. “Saya lihat mereka tertarik untuk diving, perlu diketahui dari seluruh negara di dunia, soal laut di Indonesia bisa diadu. Hanya laut Indonesia yang memiliki ragam biota laut yang begitu beraneka ragam dan indah. Laut saya rasa bisa menjadi ketertarikan mereka untuk datang di Indonesia, makanya perlu promosi wisata tematik,” ungkapnya.

Sayang, menurut Soegeng, saat ini penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia baru sebatas ke Bali dan Jakarta. “Ke depannya saya rasa harus dibuka rute langsung ke tempat-tempat wisata di pulau-pulau lain agar mereka tahu dan tertarik. Selama ini yang biasa dikunjungi masih Bali,” imbuhnya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi lokasi wisata Pura Ulu Watu, Bali, Selasa (1/1/2011).

Selain itu, Soegeng juga menangkap apa yang wisatawan Tiongkok inginkan saat berwisata. “Simpel saja, mereka butuh keindahan alam seperti pantai, hangatnya matahari yang tidak bisa didapat di negaranya dan juga udara yang bersih. Selain belanja, tiga hal tersebut yang selama ini menjadi tujuan mereka saat berwisata ke luar negeri,” tuturnya kembali.

Soegeng juga menuturkan bahwa pentingnya konektivitas untuk mendatangkan wisatawan asal Tiongkok. “Kalau soal infrastruktur yang baik dan juga aksesibilitas menurut saya bukan kendala. Banyak wisatawan yang suka dengan tantangan tak terlalu memikirkan hal itu. Terlalu sempurna juga bisa menghilangkan kearifan lokal suatu tempat wisata. Yang paling penting juga siapkan tour guide dan simbol-simbol di tempat wisata agar tempat wisata di Indonesia ramah untuk mereka,” kata Soegeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com