Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisman ke Nusa Penida Meningkat

Kompas.com - 14/10/2014, 18:57 WIB
NUSA PENIDA, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali mulai menunjukkan peningkatan. Hal ini diharapkan semakin membaik sehubungan akan perapatnya sebuah kapal pesiar ke pulau terpencil itu.

"Wisman mulai menaruh perhatian setelah digelarnya kegiatan Festival Nusa Penida pertengahan 2014," kata Pemilik Hotel Ring Semeton Inn Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Kadek Putra di Nusa Penida, Senin (13/10/2014).

Ia mengatakan, kunjungan wisman selama dua bulan yakni Juli dan Agustus 2014 tercatat 19.530 orang, meningkat 2.479 orang dibanding dua bulan yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 17.051 orang.

Kadek Putra yang akrab disapa Dek Tra menyebutkan kunjungan wisman yang mulai meningkat itu memberikan dampk positif terhadap tingkat hunian hotel yang kini berkisar 50-60 persen.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Perahu nelayan bersandar di Pantai Nusa Penida, Bali.
Kapal Pesiar MV National Geografic yang mengangkut sekitar 200 wisatawan akan merapat ke Nusa Penida pada 18 Oktober 2015.

Kapal pesiar mewah itu mengangkut ratusan penumpang yang terdiri atas para filantrofis dari berbagai negara di belahan dunia. Filantrofis adalah orang-orang kaya dunia yang secara aktif menjadi donatur kegiatan sosial.

Mereka yang hadir di Nusa Penida untuk mendukung pelestarian burung yang telah direncanakan sejak dua tahun silam, ujar Bayu Wirayuda, Direktur Friends of the National Parks Foundation (FNPF).

Bayu Wirayuda ketika sempat mengadakan pertemuan dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan, Pemkab membuat Perda untuk mendukung perlindungan satwa khususnya burung.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Jalak Bali (Leucopsar rotschildi) berada di pepohonan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (27/4/2013). Pulau Nusa Penida kini menjadi tempat konservasi jalak bali yang merupakan satwa dilindungi.
"Kini Nusa Penida telah ditetapkan sebagai kawasan Konservasi Perairan, semestinya daratnya juga dikonservasi sehingga pelestarian burung dan satwa lainnya mempunyai dasar hukum yang jelas," katanya.

Tidak seperti sekarang beberapa oknum masyarakat secara terang-terangan menangkap burung dan memperjualbelikannya, padahal burung di Nusa Penida menjadi salah satu daya tarik wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com