Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Gili Andalan NTB Mendatangkan Wisman

Kompas.com - 18/10/2014, 12:43 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, M Nasir mengatakan, tiga gili atau pulau kecil di daerah itu semakin ramai dikunjungi turis sejumlah negara seperti Australia, Inggris, Jerman, Jepang, Korea dan Belanda.

"Rata-rata setiap harinya tercatat 250 wisatawan asing berkunjung ke tiga gili yang berada di Kabupaten Lombok Utara (KLU) itu," kata Nasir di Mataram, Jumat (17/10/2014).

Tiga Gili tersebut, yakni Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air dengan luas masing-masing sekitar 35 hektare menjadi salah satu andalan obyek wisata NTB terutama bagi wisatawan mencanegara.

Menurut Nasir, wisatawan asing sangat senang datang ke gili-gili di NTB, di samping pantainya bersih juga aman dan setiap gili memiliki daya tarik tersendiri seperti keberadaan karang biru di Gili Terawangan serta ikan hias.

Bahkan konon, lanjut Nasir, di dunia hanya ada dua tempat yang memiliki karang biru (blue coral) yakni di Karibia dan di Gili Meno, NTB.

Untuk menuju tiga gili itu, wisatawan harus naik kapal motor atau sampan yang pangkalannya berada di Desa Bangsal dengan membayar tiket Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per orang untuk sekali jalan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (2/7/2013).
Menjawab pertanyaan, apakah ketiga gili tersebut khusus diperuntukkan untuk wisatawan asing, Nasir menjelaskan siapa saja bisa berkunjung ke tiga gili itu termasuk wisatawan domestik.

Wisatawan domestik atau lokal ramai berkunjung ke tiga gili pada waktu-waktu tertentu terutama setelah Hari Raya Idul Fitri untuk bersantai mulai dari pagi hingga sore hari dan jarang yang menginap.

"Wisatawan lokal yang datang ke gili kebanyakan berasal dari Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Timur dan Lombok Tengah," tambah Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com