Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Butuh Infrastruktur Penunjang Pariwisata

Kompas.com - 20/10/2014, 14:14 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana I Putu Anom mengharapkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla mampu meningkatkan infrastruktur pembangunan di Tanah Air, salah satunya di sektor pariwisata.

"Indonesia masih kekurangan infrastruktur penunjang pariwisata. Atraksi pariwisata sudah beragam, tetapi aksesibilitasnya yang masih belum mendukung," kata I Putu Anom, M.Par. di Denpasar, Bali, Minggu (19/10/2014).

Menurut dia, pariwisata di sejumlah daerah di Tanah Air sangat beragam dengan pesona alam dan budaya yang diikuti pula dengan ekonomi kreatif dari masyarakatnya.

Namun, lanjut Anom, karena infrastruktur yang masih kurang, wisatawan mancanegara masih memilih negara-negara di kawasan ASEAN salah satunya Thailand dan Singapura.

KOMPAS IMAGES / FIKRI HIDAYAT Pasar terapung Sungai Martapura di pusat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Maret 2014. Berbeda dengan pasar terapung lainnya di Kalsel, pasar terapung yang baru ada setahun ini sengaja diadakan tiap minggu pagi berbarengan dengan kegiatan car free day.
"Padahal, keanekaragaman alam dan budaya Indonesia tak kalah jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Akan tetapi, kunjungan wisman ke Indonesia masih sekitar delapan juta per tahun," kata dosen yang juga anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung, Bali, itu.

Untuk itu, Anom mengharapkan ada pembenahan infrastruktur penunjang pariwisata, baik dari jalur darat, laut, maupun udara, untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara.

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali itu juga mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah untuk mengawasi pembangunan pariwisata yang tidak mengindahkan etika dan estetika pariwisata. "Masih ada pelanggaran jalur hijau dan pembangunan pariwisata yang semrawut," katanya.

Anom mencontohkan agar ada zona-zona akomodasi pariwisata yang jelas untuk memberikan pemilahan kawasan wisata yang menjadi tujuan wisatawan berdasarkan kualitas.

KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO Wisatawan menikmati keindahan alam Pulau Dodola, Morotai, Maluku Utara, Jumat (14/9/2012). Pulau Dodola merupakan salah satu obyek wisata di Morotai yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Wisatawan yang berkualitas diharapkan lebih memberikan pemasukan bagi Indonesia dari devisa dan total pembelajaan yang dikeluarkan selama berlibur di Tanah Air.

"Misalnya, zona akomodasi pariwisata untuk wisman yang elite kalau di Bali, seperti Nusa Dua, kawasan Kuta untuk menengah dan 'city hotel' di kota untuk pelajar, tidak boleh 'city hotel' masuk ke desa karena desa itu natural dan harus mahal," tambah Anom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com