"Dampak dari media sosial seperti twitter, facebook, path, atau instagram cukup besar, terutama berkat tren 'selfie' (foto diri yang diambil sendiri). Banyak wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di Banyuwangi, seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Teluk Hijau, kemudian mereka selfie dan mengunggahnya di media sosial," kata Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jatim, Senin (20/10/2014).
Dari unggahan foto-foto di media sosial tersebut, lanjut Anas, obyek wisata di Banyuwangi tersebar luas, selanjutnya menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
"Saya pernah berjumpa dengan wisatawan dari Singapura yang berkunjung ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu obyek wisata itu dari foto di media sosial instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," ungkap Anas.
"Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara, termasuk yang ada di Banyuwangi," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Menurut Anas, dengan jumlah pengguna twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, facebook sebanyak 69 juta pengguna atau path lebih dari 4 juta pengguna, media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi.
Anas menyadari era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya internet, sehingga model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi.
Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android sejak tahun lalu yang diberi nama "Banyuwangi Tourism". Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, obyek wisata, restoran dan pusat kuliner, penginapan, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting.
"Tentu saja model pemasaran lain dengan melibatkan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, antara lain bandara, jalan menuju obyek wisata dan lainnya," ujarnya.
"Tapi, secara kuantitas, wisatawan lokal lebih mendominasi. Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus tiga juta orang, sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang. Ini berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel," tambah Anas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.