Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Kembangkan Wisata Syariah

Kompas.com - 25/10/2014, 15:23 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Selain wisata religi, Provinsi Jawa Tengah berpotensi menjadi daerah tujuan wisata berbasis syariah. Jika hal ini dikembangkan dengan baik, maka hal itu akan semakin menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama kalangan muslim.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Prasetyo Aribowo menjelaskan, wisata syariah ini berbeda dari wisata religi. Namun, wisata religi bisa digabungkan dalam paket wisata syariah.

"Wisata syariah ini, para penyelenggara berprinsip melayani wisatawan sesuai dengan syariah, baik dari hotel, makanan, kegiatan dan lainnya. Pelayanannya berbasis syariah," ujarnya pada acara Borobudur Travel Mart and Expo di Semarang, Sabtu (25/10/2014).

Wisata berbasis syariah itu meliputi kelengkapan wisata dengan penyediaan restoran dan makanan halal, fasilitas beribadah, hingga penginapan di hotel syariah. Menurut Prasetyo, perkembangan wisata syariah di Jateng cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah okupansi wisatawan yang terus mengalami peningkatan. Selain itu, hotel-hotel syariah telah mulai berkembang di sejumlah daerah seperti Kota Semarang, Surakarta, dan Pekalongan.

Ia menyebutkan, wisata syariah ini sangat mungkin untuk terus dikembangkan secara internasional. "Karena bisa dipaketkan juga dengan wisata religi. Sebagai contoh, wisatawan dari Malaysia kalau ke Indonesia senang sekali mengunjungi atau berziarah ke makam para wali, ini kan potensi yang perlu dikembangkan," katanya.

Di acara yang sama, Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esthy Rekho Astuty mengatakan bahwa potensi wisata syariah di Jateng masih sangat terbuka. Selain penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, paket-paket wisata ini juga bisa menjaring penduduk dunia, khususnya yang beragama Islam yang berjumlah 1,6 miliar jiwa.

"Jangan sampai peluang ini dijadikan target market negara lain, jadi hal ini harus bisa ditangkap teman-teman di Jateng," kata Esthy.

Ia mengatakan, sejumlah negara seperti Jepang, Tiongkok, dan Selandia Baru sudah mempunyai paket wisata syariah yang siap ditawarkan ke masyarakat. Oleh karena itu, Indonesia pun harus memanfaatkan peluang tersebut.

Ia berharap paket wisata syariah yang ditawarkan para penyelenggara wisata di Jateng juga bisa memberikan fasilitas agar para wisatawan muslim dapat menjalankan ibadah shalat lima waktu. Selain itu juga dengan sejumlah paket wisata yang menarik dan terus berkembang serta tentunya berbasis syariah.

Gelaran Borobudur Travel Mart and Expo berlangsung pada 24-27 Oktober 2014. Acara ini merupakan bursa pariwisata internasional yang mempertemukan antara seller yang terdiri dari para pelaku dan industri pariwisata Jawa Tengah dengan pembeli dari dalam dan luar negeri. Mereka akan melakukan transaksi di bidang industri travel, penerbangan, penginapan, agen wisata, persewaan mobil, dan perusahaan pemesanan online. Para pembeli juga akan diajak berkeliling ke daerah tempat diselenggaarakannya acara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com