Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muluskan “Great Jakarta”, Menpar Kunjungi Taman Wisata Matahari

Kompas.com - 19/11/2014, 16:46 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com – Taman Wisata Matahari (TWM) yang berlokasi di Puncak, Jawa Barat menjadi bidikan kunjungan Menteri Pariwisata, Arief Yahya setelah 13 November lalu mengusulkan ke depannya akan ada brand promosi destinasi wisata sekitaran ibukota yang diberi nama ‘Great Jakarta’.

“Kedatangan saya ke sini, tentu saja untuk ‘Great Jakarta’ yang sudah menjadi bahan diskusi belum lama ini. Kita akan segera jalankan setelah mendapat kesepakatan dari pihak-pihak terkait destinasi wisata yang masih dekat dengan Jakarta untuk memakai nama ini,” ujar Arief ditemui saat kunjungannya ke TWM, Selasa (18/11/2014).

Sebelum diwawancara, Arief sempat berdiskusi dengan pemilik Taman Wisata Matahari, Cilember, Jawa Barat. Hari Darmawan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor Rahmat Suryana dan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat Nunung Sobhari.

Saat itu, Rahmat sempat mengeluhkan bahwa area puncak sarat dengan kemacetan yang tak dapat dihindari. Kemacetan selalu terjadi bukan di akhir pekan saja. “Saat ini masyarakat sini bingung untuk mengadakan pesta atau acara. Kemacetan selalu menjadi kendala. Di sisi lain kita senang karena berarti banyak wisatawan yang datang, sayangnya masih didominasi oleh wisatawan nusantara,” tuturnya.

Bukannya menyayangkan karena wisatawan yang mendominasi baru lah dari dalam negeri hanya saja bila ditambah wisatawan mancanegara yang datang tentunya dapat lebih mendorong ekonomi masyarakat sekitar. “Ini juga jadi permasalahan kami, mengapa wisatawan mancanegara belum banyak yang ke sini,” ujarnya lagi.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat mengelilingi Taman Wisata Matahari, Selasa (18/11/2014).

Menanggapi hal itu, Arief Yahya kembali mengutarakan tujuannya memakai konsep ‘Great Jakarta’ sebagai solusi mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan manca negara. Pemberian nama brand ini dimaksudkan Arief untuk menghemat biaya promosi mengingat untuk mematenkan satu brand memerlukan biaya yan tinggi. Ini lah mengapa ‘Great Jakarta’ perlu. Kalau diamini, ia berencana untuk menggabungkan beberapa destinasi wisata yang tak terlalu jauh dengan Jakarta untuk dijadikan satu brand menggunakan nama Jakarta.

“Jadi ‘Great Jakarta’ nanti mencakup selain destinasi-destinasi wisata di Jakarta, juga daerah luar Jakarta yang masih dianggap dekat. Jarak tempuh dari Jakarta tidak terlalu jauh, paling hanya 2 sampai 3 jam,” urainya.

Kalau soal kemacetan, Arief menanggapinya denga ringan. “Macet itu berarti ramai wisatawan dan dapat mendatangkan keuntungan,” imbuhnya.

Menyambung ulasan mengenai konsep tersebut, Nunung turut bersuara. “Kami selaku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang menjadi bagian dari pariwisata mendukung dan siap menyukseskan program bapak. Semoga target meraih lebih banyak lagi kunjungan wisatawan mancanegara dapat terwujud,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com