”Saya pernah ke Raja Ampat, Papua Barat. Di sana saya tidak menemukan hotel atau penginapan yang memadai bagi wisatawan. Memang bisa homestay, tetapi apakah pelayanannya memenuhi standar wisatawan?” kata Wimbo, pekan lalu.
Berbekal pengalaman itulah Wimbo merasakan, wisatawan yang datang ke sana masih kesulitan dengan fasilitas akomodasi yang masih terbatas. Apalagi, sekitar 95 persen wisatawan yang berkunjung ke sana berasal dari mancanegara.
Di situlah Wimbo melihat ada peluang bagi kapal-kapal milik PT Pelni menjadi hotel terapung di kawasan wisata yang terkenal dengan kekayaan biota lautnya itu.
”Saya yakin kapal Pelni bisa menjadi semacam little cruise ship-nya Indonesia,” ujar Wimbo.
Untuk mewujudkan mimpi itu, PT Pelni (Persero) membuat dua paket wisata sekaligus, yakni ke Raja Ampat, Papua Barat, dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada akhir Desember tahun ini. Selain menjadi hotel terapung, paket wisata itu juga mencakup peralatan untuk snorkeling.
Wimbo berharap, ke depan, kapal milik PT Pelni (Persero) tidak hanya melayani masyarakat menuju daerah-daerah yang sulit dijangkau, tetapi juga bisa ikut mengembangkan pariwisata di Indonesia. (NAD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.