Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Borobudur Destinasi Wisata Favorit Warga Myanmar

Kompas.com - 26/11/2014, 09:28 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com - Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, U Min Lwin mengatakan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan obyek wisata favorit warga Myanmar jika berkunjung ke Indonesia.

"Candi Borobudur dan Bali adalah tempat yang paling dicari warga Myanmar karena obyek wisata yang paling terkenal, bukan hanya di Myanmar saya rasa tapi juga di seluruh dunia," kata U Min usai penandatanganan kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan Myanmar Airways International di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (25/11/2014).

U Min mengatakan Candi Borobudur menjadi obyek wisata favorit karena sebagai wisata religi bagi warga Myanmar yang sebagian besar penduduknya memeluk Agama Buddha.

Dia mengatakan kebudayaan Indonesia dan Myanmar yang mirip juga menjadi potensi pariwisata dua negara di kawasan Asia Tenggara itu.

Oleh karena itu, penerbangan langsung serta bebas visa kedatangan didorong untuk kemudahan berwisata, sehingga bisa menggenjot jumlah pengunjung antarkedua negara. "Kita harus membuka penerbangan langsung, terutama untuk menyambut pasar bebas 2015," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi menilai potensi wisata religi Candi Borobudur sangat besar karena 97 persen penduduknya beragama Buddha. "Borobudur ini sangat populer di sana, kita juga akan realisasikan 'sister city' (kota kembar) antara Yogyakarta dengan Yangon," katanya.

Untuk itu, Ito mendorong PT Garuda Indonesia sebagai maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuka penerbangan langsung antara Indonesia-Myanmar. "Ini peluang yang sangat baik, potensi yang ditangkap oleh Garuda untuk memanfaatkan potensi pariwisata," katanya.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan Myanmar memiliki potensi yang besar, sehingga tidak tertutup kemungkinan untuk dibuka penerbangan langsung.

Namun, Emisyah mengaku saat ini masih dalam penjajakan kerja sama untuk melihat potensi penumpang melalui pembagian rute penerbangan atau "code share" dengan Myanmar Airways International.

Ia juga belum menentukan apakah penerbangan langsung tersebut antara Jakarta-Yangon atau Yogyakarta-Yangon. "Kita lihat dulu, kalau memang sangat potensial, why not, pokoknya dengan penandatanganan ini, kita melihat dalam satu bulan ini potensinya bagaimana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com