Masuk ke area ini, seakan seperti terlempar ke masa lampau. Di masa kejayaan perkebunan kopi nusantara yang dikelola kolonial Belanda. Perkebunan kopi ini berada di sebuah resor cantik bernama MesaStila Resort. Lokasinya di Desa Losari, Magelang, Jawa Tengah.
Orang di balik perkebunan ini adalah seorang Belanda bernama Gustav Van Der Swan yang membangunnya di tahun 1920. Area ini berganti-ganti kepemilikan. Sempat di tangan orang Indonesia yaitu tokoh terkenal HOS Tjokroaminoto. Kemudian berpindah tangan ke orang Italia bernama Gabriella Tagia. Saat ini dimiliki kembali oleh orang Indonesia yaitu Sandiaga Uno.
Apa yang menarik dari perkebunan ini adalah beberapa bangunan sudah ada sejak masa awal dibangun. Sebagian besar memang akhirnya digunakan untuk kebutuhan resor. Daya tarik aktivitas wisata untuk tamu adalah tur ke perkebunan kopi atau Coffee Plantation Tour.
"Semua jenis kopi ada di kebun ini, mulai dari Robusta, Arabica, Andong Coffee atau Java Coffee, sampai Ekselsa," ungkap Mega, pemandu tur kopi ini.
Namun, 90 persen kopi di lahan ini adalah Robusta. Hal ini disebabkan Robusta cocok tembuh di area tersebut yang berada di ketinggian 700 meter. Waktu terbaik untuk berkunjung ke kebun kopi ini adalah di bulan Juli sampai September, saat musim panen kopi.
Di musim panen kopi, tur Anda lengkap. Anda bisa melihat buah kopi yang berwarna merah cerah sampai proses pemetikan buah kopi. Anda pun bisa ikut memetik langsung buah kopi. Buah kopi yang matang berwarna merah seperti ceri. Dagingnya manis dan bisa Anda coba memakannya. Anda juga bisa melihat proses penggilingan kopi, pemilihan biji kopi, sampai pemanggangan.
Selanjutnya adalah ke sebuah warung kopi. Warung yang terbuat dari kayu ini terkesan sederhana. Ada meja-meja dengan bangku-bangku panjang di tengah-tengah warung. Panorama di satu sisi warung menampilkan hijau nan rindangnya khas perbukitan Losari.
Nah, di salah satu sudut, terdapat mesin penggiling dari kayu. Inilah mesin penggiling kopi tradisional. Selintas seperti penumbuk padi, namun ada poros yang bisa diputar dengan tangan. Anda bisa mencoba sendiri menggunakan mesin penggiling kopi jadul ini.
Lalu beranjak ke belakang adalah sebuah mesin pemanggangan tradisional. Biji kopi dimasukan ke dalam tabung besar. Tabung dipanaskan dengan api dari kayu bakar. Lalu mesin diputar-putar agar seluruh biji kopi terpanggang secara merata.
Walaupun Anda bukan tamu yang menginap di resor ini, Anda tetap bisa mengikuti tur kebun kopi. Biayanya adalah Rp 450.000 ++ per orang sudah termasuk makan siang. Jangan lupa, tur ditutup dengan secangkir kopi hangat. Camilannya terbilang unik, yaitu kopi panggang yang dimakan begitu saja bersama gula aren. Sensasi pahit-manis pun merebak di mulut. Amboi!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.