Jewel, Permata Baru Bandara Changi

PEMBANGUNAN megaproyek Jewel senilai 1,57 miliar dollar Singapura atau Rp 14,83 triliun di jantung Bandar Udara Internasional Changi, Singapura, resmi dimulai pada Jumat (5/12/2014) lalu. Pembangunan Jewel, kompleks multiguna antara lain untuk menyasar pelancong Indonesia, pasar terbesar pariwisata Singapura.

Jewel dibangun di lahan seluas 3,5 hektar yang selama ini berfungsi sebagai area parkir mobil dan bus di depan Terminal 1. Megastruktur 10 lantai dengan total luas area 13,4 hektar itu didesain oleh Moshe Safdie, arsitek kelahiran Israel, yang juga mendesain Marina Bay Sands, resor terintegrasi kedua di Singapura.

Megastruktur ini berbentuk toroid asimetris menyerupai donat, yang menurut Safdie terinspirasi dari alam. Toroid merupakan bentuk yang rumit sekaligus unik dalam hitungan geometri.

Bangunan yang akan dibangun antara lain dari material kaca dan baja itu terdiri atas lima lantai dalam tanah untuk parkir dan ritel serta lima lantai ke atas untuk hutan terasering (forest valley), air terjun dalam ruangan setinggi 40 meter dengan efek cahaya dan suara (rain vortex), pelbagai taman, pusat hiburan dan ritel.

Proyek dibangun oleh Jewel Airport Changi Trustee (JCAT) Pte Ltd, usaha patungan Changi Airport Group (CAG) dan Capital Malls Asia (CMA), dengan menunjuk Woh Hup Limited dan Obayashi Singapore Private Limited sebagai pelaksana pembangunan Jewel dan perluasan Terminal 1.

Tujuan wisata baru

Megastruktur baru ini, menurut CEO CAG dan Komisaris JCAT, Lee Seow Hiang, bisa menjadi pilihan tujuan wisata baru bagi pelancong dari dan ke atau transit di Singapura. Secara khusus, Jewel bisa menjadi daya tarik baru bagi pelancong Indonesia yang dikenal doyan pelesir ke negeri jiran ini.

Menurut data CAG, pergerakan penumpang pesawat dari Indonesia ke Singapura pada 2009 baru 4,42 juta orang. Tahun ini, sampai Juli 2014, pergerakan menjadi 7,74 juta orang. Kenaikan rata-rata lima tahun ini mencapai 11 persen per tahun.

Data itu diperkuat Badan Pariwisata Singapura yang menyatakan jumlah pelancong dari Indonesia terus naik. Pada 2009, Singapura cuma didatangi 1,75 juta orang Indonesia. Tahun ini, sampai Juni 2014, sudah 3,14 juta orang Indonesia yang pelesir ke Singapura. Kenaikan rata-rata 7 persen per tahun.

Pentingnya Indonesia bagi kepariwisataan Singapura juga bisa dilihat dari 13 kota di Indonesia yang terhubung dengan penerbangan langsung dari dan ke Changi. Ketigabelas kota ialah Jakarta (dilayani 8 maskapai); Denpasar dan Surabaya (7 maskapai); Bandung, Medan, Yogyakarta, dan Semarang (2 maskapai); Balikpapan, Manado, Mataram, Palembang, Makassar, dan Pekanbaru (1 maskapai).

Bahkan, rute penerbangan Bandara Soekarno-Hatta-Bandara Changi adalah rute terpadat di dunia setelah Hongkong-Taipei dan London-Dublin (Inggris-Irlandia). Changi juga merupakan bandara yang paling terhubung ke Indonesia dengan kapasitas 102.000 tempat duduk pesawat per minggu.

Menteri Transportasi Lui Tuck Yew mengatakan, pembangunan Jewel akan meningkatkan kapasitas Terminal 1 menjadi 24 juta penumpang per tahun. Kenaikan itu 30 persen dari yang bisa ditangani Terminal 1 pada 2013.

Yew menilai pembangunan Jewel juga merupakan upaya mempertahankan Changi sebagai salah satu bandara terkemuka dunia. Pelbagai penghargaan dan pencapaian Changi selama ini tidak boleh membuat Singapura cepat berpuas diri.

Menurut dia, persaingan layanan kebandaraan internasional kian ketat. Di Changi harus terus dibangun pelbagai karya inovatif yang memanjakan manusia.

Data dari CAG mengutip Airport Council International menunjukkan Changi merupakan bandara tersibuk kelima di dunia. Changi yang memiliki luas pemanfaatan lahan lebih dari 100 hektar dan berkapasitas lebih dari 66 juta orang, itu, dilintasi 53,266 juta penumpang kurun Januari-Agustus 2014.

Changi mulai beroperasi pada 1981 yang melayani 1.400 jadwal penerbangan. Kini, bandara dengan tiga terminal itu melayani 6.496 jadwal penerbangan per minggu sehingga didarati pesawat rata-rata setiap 90 detik. (Ambrosius Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.