Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nglirip, Solusi Wisata untuk Memutus Pacar

Kompas.com - 17/12/2014, 17:04 WIB
AIR terjun Nglirip menjadi bagian tak terpisahkan dari warga sekitarnya. Air terjun yang bermuara dari sungai di atas bukit Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini, memang sarat nilai religi. Termasuk aura misteri yang menyelimuti kompleks wisata air terjun satu-satunya di Tuban itu.

Ada sebuah keyakinan dari warga setempat, bahkan juga warga Tuban, jika air terjun Nglirip memiliki kisah percintaan yang melegenda. Mungkin tak jauh beda dengan Romeo and Juliet karya sastrawan besar dari Inggris, William Shakespeare, yang berakhir tragedi. Legenda Putri Nglirip itu pula yang masih membayangi kehidupan alam di sana.

Warga Mulyoagung dan desa-desa sekitarnya sangat meyakini jika air terjun Nglirip tak bisa dibuat main-main. Jangan coba-coba membawa pacar berwisata di sekitar Nglirip. Dijamin pasangan itu tak akan langgeng sampai 40 hari kemudian. Putri Nglirip tidak suka melihat orang memadu kasih di daerah kekuasaannya. Membuat dia cemburu barangkali.

Sudah banyak bukti dan sudah banyak pula yang membuktikan sendiri. Mereka akhirnya berpisah dengan kekasihnya, setelah berkencan di air terjun Nglirip.

Di balik itu, ada pula keyakinan, jika perawan maupun bujang yang mau mandi di air terjun Nglirip, mereka bakal mudah menemukan jodoh. Fenomena kedua ini belakangan menjadi tren, karena itu pula air terjun yang membelah hutan jati ini menjadi tujuan anak-anak muda untuk berwisata.

Ihwal legenda yang sampai kini dipercaya warga setempat itu, terkait dengan keberadaan Putri Nglirip. Diyakini sang putri yang patah hati tetap melajang. Karena kesaktiannya, ia bisa berpindah alam.

Banyak versi bermunculan terkait legenda Nglirip. Salah satunya menyebut, legenda Nglirip berawal dari pertemuan salah satu Adipati Tuban di zaman sebelum kerajaan Majapahit. Kala itu sang Adipati terpesona melihat kecantikan perawan desa anak dari tokoh sakti di desa tersebut.

Perawan tersebut akhirnya dipinang dan dijadikan istri kesekian dari Adipati. Meski menjadi istri Adipati hingga memiliki anak perawan, ia tak mau diboyong ke pendapa kadipaten.

Sang anak tersebut, belakangan memiliki kekasih dari rakyat jelata. Tapi, hubungan asmara ini ditentang orangtuanya, baik dari ibunya maupun ayahnya yang Adipati. Sang anak minggat dari rumah setelah mengetahui kekasihnya, konon bernama Joko Lelono, tewas dibunuh prajurit kadipaten atas perintah ayahnya.

Sang putri pun akhirnya bertapa di salah satu gua di balik air terjun di tengah hutan, air terjun Nglirip. Putri yang patah hati ini menutup diri menolak ditemui siapapun. Hingga kini sesekali sang putri muncul tengah mengambil air di dasar air terjun Nglirip.

Warga meyakini, putri Nglirip merasa marah jika "rumahnya" di sekitar gua air terjun Nglirip dipakai pacaran. Tapi kalau pasangan suami istri biasanya tidak apa-apa. (Ulul Rosyad)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Nglirip, Solusi Wisata untuk Memutus Pacar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com