Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karibu Tanzania...

Kompas.com - 23/12/2014, 13:38 WIB
"Petualangan safari yang sarat kejutan di setiap 'game drive'-nya: menyaksikan secara langsung proses perburuan selusin simba (singa), perkawinan pasangan tembo (gajah) dan kelahiran bayi twiga (jerapah) adalah keajaiban tak tertuliskan."

TANZANIA, negara yang berbatasan dengan Kenya dan Uganda di sebelah utara; Rwanda, Burundi dan Kongo di barat; Zambia, Malawi dan Mozambik di selatan. Kini, Tanzania semakin populer sebagai destinasi wisata dunia. Negara kelahiran vokalis Queen, Freddy Mercury ini memiliki gunung tertinggi di Afrika yakni Gunung Kilimanjaro, plains atau dataran terluas Serengeti dan kaldera paling menawan di dunia Ngorongoro Crater serta populasi satwa liar ‘Big Five’ terbesar di Afrika.

The Big Five

“Karibu Tanzania,”- yang dalam bahasa lokal, Swahili berarti, ‘Selamat Datang di Tanzania’ menyambut kedatangan saya bersama kedua sahabat Venda dan Alfa, di Kilimanjaro Internatioanl Airport (JRO). Kami dijemput Johnson, seorang pemandu lokal yang menemani kami selama lima hari safari di Tanzania. Johnson, bertanya apa yang ingin kami lihat selama safari?. Jawab saya, “The Big Five!”

Di Afrika, satwa liar yang termasuk dalam kategori lima besar tersebut adalah singa (lion), gajah Afrika (African ellephant), kerbau air (water buffalo), macan tutul (leopard) dan badak (rhino). Lima besar anggota hewan ini adalah spesies paling berbahaya dan termasuk sulit ditemukan bersamaan dalam sekali safari. Ada beberapa negara di Afrika di mana Anda dapat melihat ‘The Big Five', namun populasi terbesarnya berpusat di Tanzania.

Kilimanjaro

Gunung Kilimanjaro memiliki ketinggian 5.985 meter (atau tiga perempatnya Gunung Everest di Tibet dan dua kali tinggi Gunung Bromo) menempatkannya sebagai gunung keempat tertinggi di dunia. Pendakian Gunung Kilimanjaro memerlukan waktu 5-7 hari dengan tujuh opsi titik pendakian. Berhubung waktu kurang memadai, kami menjelajahinya dalam sehari saja. Dengan demikian, persiapan kami lebih kasual dibanding para climmbers. Selain persiapan fisik dan mental maksimal para pendaki mandat ditemani oleh porter yang akan membawa beban bagasi maksimal 20 kilogram per porter, setiap pendaki butuh tiga porter.

NOVA DIEN Jerapah di Ngorongoro National Park, Tanzania.
Udara dini hari cukup dingin saat kami bertolak dari Moshi (kota kecil yang terletak di kaki Gunung Kilimanjaro) menuju pintu masuk utama Marangu Gate, salah satu titik pendakian paling populer. Trekking selama kurang lebih lima jam sejauh 1.860 meter melewati Desa Marangu, yang terletak di lereng kaki gunung.

Beruntung kami termasuk grup pertama yang masuk ke hutan, jadi kami bisa lebih mengapresiasi hutan berlatar belakang gunung Kilimanjaro beserta isinya. Monyet Colobus dan monyet biru atau dikenal sebagai ‘Blue Monkey’ menampakkan diri dari balik flora liar Kilimanjaro yang terkenal seperti vivid red impatiens dan gladiol wastonides. Montane Rainforest diliputi kabut pagi yang menetes diatas dedaunan hutan, sungai dan air terjun yang cantik menemani pemandangan indah kami selama perjalanan.

Setelah rehat siang, kami turun santai melalui Mandara Hut yang membutuhkan waktu sejam-dua jam, mengakhiri trekking hari itu. Sedangkan, para pendaki bermalam di Marangu untuk melanjutkan pendakian hari kedua, dan seterusnya.

Serengeti

Serengeti berarti endless plains atau dataran tak berujung. Sejauh mata memandang, kami dikitari oleh lereng bukit dan padang rumput seluas 18.000 km persegi atau 24 kalinya luas kota Jakarta. Tebaran pohon Umbrella Acacia khas Afrika di kanan kiri jalan menambah unik hasil jepretan kamera kami. "Bagian atas pohon ini rata akibat dimakan jerapah dan gajah," kata Johnson. Di beberapa pohon terlihat seekor-dua ekor leopard yang sedang beristirahat atau sedang mengintai buruannya?

Serengeti dihuni oleh lebih dari 2 juta hewan besar termasuk lebih dari 1 juta wildebeest (rusa kutub), ratusan ribu zebra dan ribuan rusa Thomson gazzele dan impala. Semuanya adalah buruan predator besar termasuk singa, leopard, ceetah dan hyena, yang banyak terdapat di dataran ini.

NOVA DIEN Simba (singa) di Serengeti, Tanzania.
Kami sempat menyaksikan proses perburuan selusin singa jantan dan betina yang membuat formasi mengelilingi seekor rusa, hingga membunuh seekor besar zebra. Mengikuti proses perburuan tersebut benar-benar membuat jantungan! Singa-singa tersebut menikmati hasil buruannya, menyisakan bangkai korbannya yang kemudian dimakan burung vulture (gagak) dan buaya. Ini adalah sebuah siklus ekosistem satwa liar yang menganut hukum alam untuk bertahan hidup.

Sedangkan hewan kecil seperti hyrax (tikus batu), kelelawar bertelinga rubah, musang, luak madu, serigala, monyet, babun dan kelinci afrika juga mendiami daerah ini, bersama dengan hampir 500 spesies burung. Burung tercantik yang kami temui adalah Grey Crowned Crane.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com