Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kemegahan Yogyakarta dengan Kereta Kencana

Kompas.com - 24/12/2014, 10:20 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan keindahan arsitektur serta keunikan budayanya selama ini telah menjadi ikon serta napas pariwisata Yogyakarta. Berbagai lokasi dengan cerita sejarah dan legenda yang menyertainya menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke kota gudeg ini. Berbagai cara bisa dilakukan para wisatawan untuk menikmati setiap destinasi, mulai dari berjalan kaki, sampai naik bis.

Namun kini wisatawan domestik maupun mancanegara dapat melintasi jejak-jejak eksotis kota Yogyakarta bak Raja dan Kerabat Kerajaan zaman dulu. Bagaimana tidak, kereta kencana yang selama ini hanya bisa dinaiki oleh Raja dan kerabat Keraton, atau dilihat kala acara seremonial Keraton, kini sensasi itu bisa dirasakan para wisatawan.

Diberi nama Kereta Wisata Kencana, kendaraan yang ditarik oleh kuda ini merupakan sebuah konsep baru dalam menimati keindahan setiap sudut eksotis Yogyakarta, di mana budaya dan keindahan masa lalu menyatu. Kereta wisata kencana yang hadir di Yogyakarta merupakan replika kereta kala pemerintahan Sultan HB VII sekitar tahun 1839. Meski hanya merupakan kereta kencana replika, namun harga roda kereta wisata kencana ini pun mencapai 30 juta sampai 50 juta.

KOMPAS.COM/WIJAYA KUSUMA Kereta wisata kencana di Yogyakarta.
Kemegahan hiasan dan keindahan ukiran berwarna emas di badan Kereta Wisata Kencana membawa suasana elegan setiap orang yang menaikinya. Bahkan, Kereta wWsata Kencana ini dikemudikan oleh seorang kusir, lengkap dengan mengenakan pakaian abdi dalem kerajaan. Tak hanya itu demi memberikan sentuhan sensasi status orang yang menaikinya, kereta wisata kencana ditarik oleh dua sampai empat ekor kuda terbaik. Kuda-kuda yang memiliki tinggi di atas rata-rata.

"Saat ini kita ada empat Kereta Wisata Kencana yang disiapkan untuk wisatawan," ujar GBPH Yudhaningrat, salah satu pengagas Kereta Wisata Kencana, di Yogyakarta, Selasa (23/12/2014).

Sebagai fasilitas, Kereta Wisata Kencana dilengkapi dengan wireless headphone yang terhubung pada sebuah monitor di sisi depan tempat duduk kusir. Dengan mengenakan headphone wisatawan tak hanya melihat keagungan masa lalu saja, namun juga mendapatkan penjelasan tentang cerita sejarah maupun legenda dari setiap tempat dan bangunan yang dilewati.

"Ada edukasi, jadi wisatawan yang berkunjung dapat mengerti dan mengetahui cerita sejarah maupun legenda tempat-tempat yang mereka lewati," tuturnya.

Tak perlu khawatir, narasi tentang cerita serta legenda yang didengar lewat headphone disiapkan dalam empat bahasa yakni Indonesia, Inggris, Jepang dan Belanda sehingga wisatawan mancanegara dapat mengerti dan memahami.

Kesan mewah dan elegan bukan berarti wisatawan harus merogoh kocek besar untuk dapat menikmati konsep berwisata ini. Cukup dengan Rp 200.000 wisatawan dapat merasakan sensasi menaiki kemegahan transportasi zaman dulu dan sekaligus melihat budaya, arsitektur bangunan serta geliat kehidupan masyarakat Yogyakarta.

KOMPAS.COM/WIJAYA KUSUMA Kereta wisata kencana di Yogyakarta.
Ada dua Rute yang disediakan untuk wisatawan. Pertama start dari Hotel Inna Garuda Malioboro - titik Nol Km - Jl Pangurakan - Jl Ibu Ruswo - Jl Brigjend Katamso - Jl Mayjend Sutoyo - Jl Wachid Hasyim - Jl Ahmad Dahlan - Jl Bayangkara - Jl Pasar Kembang dan berakhir di Inna Garuda. Rute kedua, start dari Inna Garuda Malioboro - titik Nol Km - Jl Ahmad Dahlan - jl Bayangkara - Jl Pasar Kembang dan berakhir di Inna Garuda.

"Kereta wisata kencana mengajak wisatawan merasakan perjalanan melintasi abad dengan kemegahan sekaligus keelokan jejak historis Yogyakarta," kata Yudhaningrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com