Destinasi wisata milik PTPN IX Semarang tersebut mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena menyimpan koleksi kupu-kupu yang relatif komplet, baik yang masih hidup maupun yang diawetkan. Di Jawa Tengah, obyek wisata koleksi kupu-kupu ini hanya ada dua, setelah Magelang. Spesies kupu-kupu yang dipamerkan di Taman Kupu-kupu Kampung Kopi Banaran ini ada dari spesies Attacus Atlas atau kupu-kupu Gajah hingga Graphium Sarpedon yang berukuran kecil dengan warna hitam kombinasi biru.
Para pengunjung dapat menikmati indahnya kupu-kupu yang beterbangan di taman bunga dengan embusan angin sepoi-sepoi dan wanginya aroma kembang kopi yang berembus dari perkebunan kopi yang mengitarinya. Bahkan jika beruntung, para pengunjung dapat melihat langsung proses lahirnya kupu-kupu dari mulai ulat, kepongpong hingga menjadi kupu-kupu.
“Saya kira ini ini sangat bagus untuk pendidikan anak-anak ya? Di Jawa Tengah juga masih langka, saya baru lihat di Indonesia yang terbesar hanya ada di Bantimurung (Makassar),” kata Ningrum (43), warga Boyolali yang berkunjung dengan keluarganya, Rabu (24/12/2014).
Menurut General Manajer Kampung Kopi Banaran, Petrus Budiman, keberadaan Taman Kupu-kupu merupakan wahana terbaru di obyek wisata Kampung Kopi Banaran sebagai wisata edukasi. Masyarakat terutama para pelajar dapat mengenal jenis-jenis kupu-kupu dan dapat mengetahui proses metamorfosa. Kupu-kupu tersebut didapatkan dari sebuah Yayasan Peyelamat Kupu-kupu. Hingga saat ini, jumlah spesies kupu-kupu yang dikoleksi baru 15 spesies. Ke depan akan banyak lagi spesies kupu-kupu yang menjadi koleksinya. “Sebenarnya di Kabupaten Semarang jenis kupu-kupunya sangat beragam. Kita akan lengkapi terus koleksinya," kata Petrus.