Ayam Tangkap. Menu ini terkesan meriah. Sebab, ayam yang digoreng dalam bumbu rempah seakan bersembunyi dari lebatnya dedaunan. Daun-daun yang dipakai mulai dari daun salam, pandan, kari, sampai daun jeruk. Semuanya ikut digoreng bersama potongan ayam. Juga cabai hijau.
Sate Matang. Keunikan sate ini adalah disajikan dengan sup dengan kuah kaldu kambing. Jika dilihat sekilas seperti tongseng kambing. Sate Matang berasal dari daerah Matang, jadi nama tersebut dari daerah asalnya. Biasanya kambing yang digunakan. Potongan daging kambing relatif besar.
Ciri khas dari Mi Aceh adalah kuahnya yang kental dan seperti kuah kari. Aneka rempah memperkuat cita rasa kuahnya. Biasanya isian mi berupa bahan-bahan laut seperti cumi, udang, atau kepiting.
Kopi Pancung. Orang Aceh terkenal gemar "nongkrong", bercakap-cakap di warung kopi sambil menyesap kopi pancung. Sangat mudah menemukan kedai kopi di bumi Aceh. Kopi hitam yang disajikan di cangkir kecil ibarat espresso. Minumnya lamat-lamat, jangan sekali tegak. Kopi yang dipakai biasanya kopi Gayo.
Kopi diseduh dengan menggunakan alat penyaring dari kain. Kopi lalu ditarik berkali-kali hingga tercipta buih. Perlu keahlian tersendiri untuk bisa menyaring kopi dengan kain. Bahkan, konon "barista" kopi yang sudah berpengalaman dibayar cukup mahal oleh pemilik kedai kopi.
Kue Timpan. Saatnya mencicipi kue-kue manis yang layak dijadikan camilan. Kue Timpan terasa legit karena menggunakan srikaya. Bahan launnya adalah kelapa dan telur. Adonan dibungkus dengan daun pisang muda. Kue Timpan cocok dimakan dengan kopi. Sangat mudah menemukan kue ini karena biasanya dijual di warung kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.