Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Selamat dari Tsunami

Kompas.com - 26/12/2014, 18:30 WIB
KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 wisatawan mancanegara meninggal dan dinyatakan hilang pas bencana tsunami yang terjadi di negara-negara sekitar Samudera Hindia 2004. Indonesia juga terkena dampaknya dengan lebih dari 200 ribu orang Aceh meninggal saat tragedi itu terjadi 10 tahun yang lalu.

Di Thailand, daerah wisata seperti Phuket juga terkena dampak yang parah. Turis-turis asing dari berbagai negara meninggal dan banyak pula yang hilang. Tak sedikit pula yang menjadi korban adalah keluarga yang datang berlibur bersama anak-anak. Berkaca pada kejadian tersebut, berikut tips selamat dari tsunami.

Pilihan hotel. Jika Anda memilih menginap di hotel tepi pantai, pastikan hotel tersebut sudah siap jika menghadapi bencana tsunami. Hotel yang sudah siap, biasanya memiliki sistem evakuasi jika tsunami terjadi, seperti halnya bangunan yang siap jika terjadi kebakaran.

Beberapa hotel di Bali sudah memiliki sertifikasi "Tsunami Ready" yang menandakan sistem keamanan hotel tersebut sudah siap jika terjadi tsunami. Hotel-hotel semacam ini akan memiliki titik aman berkumpul jika tsunami terjadi. Pastikan Anda tahu rute-rute dan lokasinya.

Siapkan tas. Ke mana pun Anda pergi, selalu siapkan tas kecil atau tas punggung berisikan identitas pribadi Anda termasuk paspor dan/atau fotokopi paspor, air mineral dalam botol isi ulang, serta perlengkapan P3K maupun obat-obatan pribadi, baju ganti, senter kecil, dan makanan ringan berenergi seperti cokelat. Pastikan Anda mengemas tas ini ringan, jangan berlebihan membawa barang. Jika ada bencana terjadi, Anda tinggal mengambil tas tersebut.

Rancang tempat berkumpul keluarga. Kenali daerah wisata Anda. Daerah tinggi untuk berlari dari tsunami sampai jalur evakuasi. Lalu rencanakan juga tempat berkumpul bila kebetulan anggota keluarga Anda sedang terpisah jika bencana terjadi.

Ketahui tanda-tanda tsunami. Tsunami biasanya diawali dengan gempa. Jadi jika terjadi gempa di area pesisir, Anda perlu waspada. Walaupun tak terasa gempa dan sekedar dataran yang terasa bergoyang, tetaplah berjaga-jaga. Terutama jika air laut menyurut hingga tampak dasar laut dan bunyi deru yang terdengar keras, ini adalah tanda-tanda tsunami akan datang.

Beberapa negara mempunyai sistem peringatan dini yang memberitahu warganya jika tsunami datang, contohnya seperti Jepang. Patuhi dan ikuti instruksi jika peringatan tsunami datang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Pengumuman juga biasanya diberikan melalui siaran terlevisi dan radio.

Lari ke bukit. Saat tsunami datang, larilah ke dataran tinggi. Jauhi pantai secepat mungkin. Paling benar lari ke bukit tertinggi. Jika tak memungkinkan untuk lari ke bukit, carilah gedung tinggi dan naiklah ke lantai teratas. Setelah gelombang tsunami menerjang, janganlah segera turun. Tetaplah di tempat karena biasanya tsunami datang dalam beberapa gelombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com