Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carstensz Pyramid di Papua, Salah Satu Gunung Termahal Dunia

Kompas.com - 14/01/2015, 18:07 WIB
PENDAKIAN puncak (summit attack) di Carstensz Pyramid (4.884 m) saya mulai dari lembah Danau-Danau (4.200 m) pada pukul 02.00 WIT. Dari dasar dinding Carstensz, dengan teknik jumaring (mendaki pakai ascender pada sebuah tali) sekitar 4 bagian, sampai ke teras besar pada ketinggian 4.600 m.

Terasa sangat menantang, ketika salah satu bagian menuntut keandalan air jumaring (jumaring tanpa menapak bumi), meski jaraknya hanya 50 m.

Sesudahnya, seperti mendapatkan bonus; medan gigir atas atau Carstensz Ridge bisa dicapai dengan trekking. Dari sini, jarak ke puncak bisa dicapai dalam 3-4 jam, tergantung ritme perjalanan. Di Ridge kini sudah dipasang tali tetap hingga patahan tebing. Sayalah yang pertama kali memasangnya pada 1994, bersama almarhum Rob Hall (wafat dalam tragedi ‘Everest Disaster’, 1996).

Melintas patahan itu sendiri merupakan bagian paling menegangkan dari seluruh pendakian ke Puncak Carstensz. Pasalnya, pendaki dituntut melakukan tyrolean traverse menyeberang menggantung pada seutas tali sepanjang 50 m. Butuh adrenalin tinggi untuk melakukan hal ini, utamanya bila cuaca cerah, karena jurang sedalam kira-kira 600 m menganga di bawah.

Saya juga membantu pembuatan tyrolean traverse saat pertama kali dibuat pada 1995 oleh Adventures Consultant, perusahaan pemanduan pendakian global berbasis di New Zealand (di mana Rob Hall bergabung dan tahun 2007 tyrolean traverse dibuat oleh Franky Kowaas dan teman-teman pemandu pendakia dari Manado.

Lepas dari kawasan menegangkan tadi, terlihat Puncak Carstensz yang ditandai dengan Prasasti Hartono Basuki, pendaki dari Mapala UI yang meninggal saat cuaca buruk dalam ekspedisi 1982. Jika cuaca bagus, dapat dilihat Laut Arafuru, dataran tinggi Zenggilorong, Gresberg, Ideburg, Tembagapura dan Timika. Dan para pendaki yang berdiri di puncak es tanah Papua ini akan menjadi orang tertinggi di lempeng benua Australia.

Saat para pendaki Indonesia pertama kali mendaki Puncak Carstensz Pyramid, posisi pegunungan es kebanggaan Tanah Air kita belumlah sekondang sekarang. Kini ia menjadi salah satu idaman para pendaki dunia, karena termasuk dalam rangkaian The Seven Summits. Tujuh puncak tertinggi di lempengan benua, bersama Mount Everest (Asia), Kilimanjaro (Afrika), Elbrus (Eropa), Aconcagua (Amerika Selatan), Mckinley (Amerika Utara), dan Vinson Massif (Antartika).

Karena letak dan akses yang sulit itulah, Carstensz menjadi salah satu gunung termahal di dunia. biaya pendakiannya mencapai 1.800 dolar AS atau sekitar Rp18 juta. Tapi saya bersyukur, karena sebagian kebutuhan hidup saya ditopang dengan memandu pendaki ke sana. Kebahagiaan dapat bertamu di Carstensz.

(Ripto Mulyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com